Rembang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdalatul Ulama (PCNU) Rembang mulai menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Sensus NU yang berbasis Sisnu Sabtu malam (22/8) di Gedung Haji kompleks Islamic Center Rembang.
Ratusan petugas yang akan diterjunkan untuk mensukseskan sensus yang akan ditugaskan dalam waktu dekat ini dibekali teknis pendataan seperti yang dilakukan oleh pemerintah.
Salah satu pengurus NU Rembang Arif Agung Cholili mengajak pengurus NU untuk berdonasi berupa Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) sebagai bentuk subsidi silang kepada warga NU yang kurang mampu.
"Untuk meringankan beban biaya bagi nahdliyin yang kurang mampu, harus ada subsidi silang dengan cara donasi kartanu," ujarnya.
Ia menambahkan, rencananya warga NU yang sudah memiliki Kotak Infaq (koin) NU akan mendapatkan kartanu secara gratis. Namun jika membeli harganya juga sangat murah. Jumlah kota koin NU yang ada di rumah-rumah warganya jumlahnya mencapai 50 ribu kotak lebih.
"Yang di rumahnya sudah ada koin NU akan dapat kartanu gratis, bagi yang belum punya kartanu yang mau beli akan mendapatkan subsidi bagi warga yang tidak mampu," jelasnya.
Menurut Arif, tawaran donasi kartanu langsung disambut oleh para pengurus NU yang ingin menyumbang dalam bentuk pengadaan Kartanu bagi warga NU. "Tapi yang jelas nanti 50 ribu keping lebih kartanu akan diterbitkan di Rembang," bebernya.
Dalam kesempatan itu Bupati Rembang H Abdul Hafidz yang hadir membuka acara mengajak warga NU untuk mensukseskan sensus dan pembuatan Kartanu. Menurutnya, identitas sebagai warga NU sangat penting, mengingat jumlahnya mayoritas di Rembang dan Indonesia pada umumnya.
"Saya mengajak agar warga NU ikut mensukseskan. Karena kalau mengaku sebagai warga NU, tentu apa buktinya. Nah dengan Kartanu ini identitas menjadi jelas, mana yang NU mana yang tidak," bebernya.
Bimbingan teknis sensus dilakukan langsung oleh tim sensus NU dari Pengurus Wilayah (PWNU) Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu warga NU yang ingin menerbitkan kartanu harus membuat pakta integritas bermaterai. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi penyalahgunaan fungsi Kartanu.
Kontributor: Asmui
Editor: Abdul Muiz