Sidoarjo, NU Online
Setiap warga negara hendaknya memiliki tekad yang sama dalam menciptakan suasana aman dan nyaman di lingkungan masing-masing. Budaya kekerasan harus dihindari, khususnya di kalangan kampus. Setiap civitas akademika juga diharapkan bisa menyaring setiap hal yang mengarah kepada tindakan radikal.
Penegasan ini disampaikan H Nur Ahmad Syaifuddin saat membuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Jawa Timur. Kegiatan dipusatkan di Hall Rohmatul Umah, Selasa (3/9).
“Kami berharap PKKMB di Sidoarjo harus jauh dari kekerasan,” kata pria yang juga Wakil Bupati Sidoarjo tersebut.
Karena dalam pandangan Cak Nur, sapaan akrabnya, kenyataan kekerasan kerap terjadi di berbagai kawasan. Oleh sebab itu semua elemen masyarakat diharuskan untuk turut menjaga suasana aman dan nyaman.
Menurutnya, kendati kondisi masyarakat beragam, namun suasana kondusif harus dijaga. Hal itu seiring dengan berkembangnya kehidupan sosial masyarakat Sidoarjo yang aman dan toleran.
Dalam pandangannya, kampus dan lembaga pendidikan di segala tingkatan harus memiliki kekuatan dalam menjaga kondisi yang telah aman dan tentram tersebut. "Setiap lembaga pendidikan harus bisa memfilter setiap yang berbau radikal dan kekerasan," harapnya.
Menanggapi hal itu Rektor Unusida, Fatkul Anam mengemukakan bahwa kampus telah melibatkan pihak kepolisian dan TNI untuk memberikan materi di PKKMB.
“Selain itu, para dosen dan karyawan ikut dilibatkan mengawasi kegiatan kemahasiswaan,” jelasnya.
Pasalnya, beberapa tahun belakangan, minat masyarakat untuk melanjutkan studi di kampus kebanggaan tersebut kian tinggi. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa Unusida tahun ini dibanding sebelumnya.
“Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang juga bertambah. Untuk menjaga hal itu, pihak kampus selain meningkatkan kualitas dan prestasi juga menjaga kenyamanan kampus untuk belajar,” ungkap rektor.
Selain membuka acara, Cak Nur juga menyerahkan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi. Mereka yang berprestasi yakni mahasiswa peraih medali emas dan perak di kejuaraan pencak silat tingkat internasional di Bali bulan lalu. Kemudian mahasiswa lolos Program Hibah Bina Desa dari Kemenristekdikti, dan dua orang mahasiswa yang baru pulang dari luar negeri. Tahun ini,
Tahun ini Unusida menerima 561 mahasiswa baru dari tahun sebelumnya yang hanya ada 500 mahasiswa.
Pewarta: Moh Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi