Batam, NU Online -
Purna tugas dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) Tentara Nasional Indonesia (TNI), Dhani Subagyo, memilih berkhidmah di Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Alasan sederhana dikemukakan Dhani terhadap keyakinannya bergabung dengan kader inti Gerakan Pemuda Ansor di Kota Batam, Kepulauan Riau.
"Dari Banser, saya bisa belajar ilmu ikhlas," kata pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 1953 itu, di Batam, Rabu (30/11).
Sebelum bertugas di BAIS, Dhani merupakan prajurit Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kini dikenal sebagai Komando Pasukan Khusus yang lebih terkenal dengan nama Kopassus.
"Sebagai seorang prajurit, apapun ceritanya, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah keharusan tak boleh selesai. Maka setelah pensiun 2005, saya bergabung dengan Banser," paparnya.
Dhani bertugas di Batam sejak 2002, purna tugas sebagai perwira. "Di Banser ini saya ambil barokahnya saja. Karena Banser gajinya tidak jelas alias tidak ada, tapi perintah dari pimpinan jelas dan harus dilaksanakan. Maka saya katakan tadi, di Banser belajar ilmu ikhlas. Sami'na wa atho'na, kami dengar kami taat," ujar dia lagi.
Saat PP GP Ansor 22 hingga 28 November 2016 menggelar Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) III, di Asrama Haji Batam Centre, Engku Putri, Kota Batam, Kepulauan Riau, Dhani yang pensiunan perwira itu tak segan mentraktir atau mengambilkan kopi bagi Banser-Banser muda. Namun demikian, jika ada Banser tak berpakaian rapi atau mengenakan baret tak sesuai, ia tak segan menegur dan membenahi kesalahan tersebut.
"Saya senang saja di Banser, dan yang jelas, Suparti, istri saya akhirnya mualaf," pungkasnya. (Gatot Arifianto/Mukafi Niam)