Ketua Umum PP Pergunu Achmad Zuhri (tengah) usai pembentukan Pergunu Natuna, Kepulauan Riau, Ahad (4/9/2022). (Foto: istimewa)
Kota Ranai, NU Online
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) melakukan kunjungan ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau untuk membentuk dan mengukuhkan Pimpinan Cabang Pergunu. Dalam kesempatan itu, hadir Wakil Ketua Umum PP Pergunu Achmad Zuhri dan Sekretaris Jendral PP Pergunu Aris Adi Leksono di dampingi langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Natuna H Budi Dermawan.
Zuhri menegaskan bahwa Pergunu di Natuna sangat strategis bagi penguatan persatuan kebangsaan. Mengingat posisinya sebagai daerah terdepan dan terluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini, menurutnya, sebagai bentuk komitmen Pergunu untuk terus mendampingi para guru-guru yang berada di daerah terluar.
"Natuna merupakan wajah termaju bukan terbelakang lagi bagi Indonesia, Terdepan Terluar dan Termaju (3T)," tegas Zuhri dalam sambutannya di SMP Berbasis Pesantren Nurul Jannah, Bunguruan Timur Natuna, Ahad (4/9/2022).
Waketum PP Pergunu itu menjelaskan, sejauh ini Pergunu selalu melakukan upaya konsolidasi organisasi untuk menebar kemanfaatan serta kemaslahatan bagi bangsa dan negara. Sebagai oranisasi profesi guru, Pergunu memiliki sejarah panjang dalam memajukan kompetensi guru-guru di Indonesia.
"Dulu Pergunu sudah eksis sejak tahun 1952 sebagai organisasi yang dilahirkan oleh LP Ma'arif NU hingga pada era Orde Baru keluar Kepres monoloyalitas organisasi profesi guru yaitu PGRI, sehingga Pergunu sempat vakum. Hingga pada akhirnya lahirnya UU Guru dan Dosen tahun 2004 Pegunu mulai bangkit kembali," ungkap Zuhri saat menjelaskan sejarah singkat Pergunu.
Selepas Muktamar NU di Makassar pada tahun 2010 Pergunu kembali menjadi Badan Otonom dari Nahdlatul Ulama. Saat ini kepengurusan Pergunu sudah mencakup semua Wilayah/Provinsi di Indonesia serta lebih dari 300 Kepengurusan di tingkat Kabuaten/Kota dan 7.012 Kepengurusan ditingkat Kecamatan atau PAC Pergunu.
"Daerah-Daerah terluar ini merupakan target konsolidasi Pergunu sebelum tahun 2024 agar masif membentuk kepengurusan sampai tingkat Ranting/Kelurahan. Selain itu kita juga harus memegang prinsip; menjadi guru terbaik, atau tidak sama sekali. Itulah pesan dari ketua umum Pergunu, sebab menjadi seorang guru memiliki tanggung jawab dunia akhirat," imbuhnya.
Sekjen PP Pergunu, Aris Adi Laksnono menyampaikan bahwa peran guru di daerah terluar justru tak kalah penting dari guru lainnya, sebab tugas mulia guru harus menanamkan ideologi Pancasila serta menjadi guru pemersatu bangsa.
"Pergunu memfasilitasi dengan memberikan beasiswa S1 hingga S3 bagi kader-kader NU Natuna, mumpung masih ada kesempatan di tahun ini. Berikan kami santri-santri terbaik agar dikuliahkan secara gratis di Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto (IKHAC), insyaallah sepulang kuliah mereka akan mampu mewarnai kemajuan pembangunan SDM di Natuna. Inilah salah satu kontribusi kongrit Pergunu saat ini," ungkap Aris.
Sementara itu, H Budi Dermawan menegaskan bahwa kehadiran Pergunu sangat membantu dalam mengawal pengembangan kompetensi para guru sehingga bisa terus menyesuaikan perkembangan zaman. Apalagi, lanjut Budi, Natuna merupakan salah satu basis Nahdlyin. Kehadiran Pergunu bisa mewadahi masyarakat dan Nahdliyin yang berprofesi sebagai guru.
"Pergunu hadir sebagai organisasi profesi guru yang moderat dan mewadahi pengembangan kompetensi guru-guru di penjuru negeri. Harapannya Pergunu bisa menjadi rumah perjuangan guru-guru Nahdlatul Ulama dalam menanamkan nilai-nilai Ahlussunah wal Jamaah Annahdliyah," tutur Budi.
Kontributor : Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan