Peringati Hari Santri dan Sumpah Pemuda, MWCNU Rumpin Gelar Musyker
Rabu, 25 Oktober 2017 | 07:28 WIB
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melaksanakan Musyawarah Kerja sekaligus memperingati Hari Santri dan menyambut Sumpah Pemuda 28 Oktober.
Musyker di Pesantren Roudotut Tauhid, dusun Medang, desa Sukamulya, Rumpin, Bogor Pada tanggal 22 Oktober itu bertema “Santri dan Pemuda”. Bertindak sebagai pengatur acara Kiai Atijan dibantu Ustadzah Erna Suminar.
Berbagai macam acara pendukung kegiatan ditampilkan oleh Santri, di antaranya drumband, Marawis, sholawatan dan pupujian, serta pembacaan Puisi.
Pembukaan Musyker dilakukan KH Ibnu Athoillah anggota Mukhtasar MWCNU Rumpin dan sekaligus Ketua MUI Kecamatan Rumpin.
Sebelum pembukaan, peserta kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Hubbul Wathon, serta salam selamat datang dari anggota Mustasyar KH M. Yunus, dilanjutkan laporan ketua panitia oleh Ustadz Asep Bahrudin, dilanjutkan dengan kata pengantar seputar Rancangan Kerja sampai dengan tahun 2019 oleh Ketua MWC Rumpin, Ustadz Ihsanudin.
Beberapa tamu yang hadir memberikan kata kunci pendahuluan adalah Waka Polsek Kecamatan Rumpin Ahmad, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wasto, Mustasyar MWCNU Rumpin KH Satiri.
Sedangkan unsur masyarakat yang hadir adalah jamaah majelis ta'lim, Kepala Desa beserta jajarannya, dan tentu saja pengurus MWCNU dan banom NU Rumpin, tak ketinggalan RW dan RT setempat.
Musyker kali ini membahas tentang Rancangan Kerja sampai dengan tahun 2019 yang meliputi penguatan di bidang: ekonomi, pendidikan dan bahtsul masail. Sebelumnya, ada pembekalan peserta Musyker yang disampaikan Rais Syuriah MWCNU Rumpin Atik Bintoro, Sekretaris PCNU Kabupaten Bogor Kiai Dicky, dan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor KH Aim.
Hasil musyker akan dibahas lebih lanjut pada Rapat Kerja di awal November sebagai persiapan untuk menyelesaikan pelaksanaan kegiatan tahun 2017 dan Rencana kegiatan sampai dengan tahun 2019. Musyker ditutup oleh Pengasuh Pesantren Roudotut Tauhid KH M. Yunus. (Red: Abdullah Alawi)