Pringsewu, NU Online

Wabah global virus Corona menjadikan sebagian besar para santri di pesantren dipulangkan ke rumah masing-masing. Sebelum memulangkan santrinya, pihak pesantren melakukan pengecekan kesehatan serta memastikan kendaraan yang membawa para santri steril dari virus Corona.

 

Standar protokoler pencegahan Covid-19 juga diberlakukan seperti saat empat bus santri Pesantren Sarang, Jawa Tengah asal Lampung masuk ke Provinsi Lampung. Memasuki Pelabuhan Bakauheni Lampung santri dicek suhu badan dan dilakukan setrilisasi.

 

"Alhamdulillah, kondisi para santri Sarang dalam kondisi sehat. Suhu badan para santri mulai dari 34-35 derajat celcius," kata Koordinator pemulangan daerah Lampung KH Ma'shum Abror kepada NU Online, Selasa (31/3).

 

Menurutnya ada beberapa tempat pemberhentian bus yang kesemuanya dilakukan pemeriksaan kesehatan di antaranya di Kalianda dan di Pintu Tol Natar, Lampung Selatan. Hal ini untuk memastikan para santri dalam kondisi sehat.

 

"Sesampainya di rumah masing-masing kita instruksikan para santri untuk segera melapor pada pamong setempat agar keberadaan mereka diketahui lingkungan," tegas Pengasuh Pesantren Al Hidayat Gerning, Kabupaten Pesawaran ini.

 

Sementara Santri Sarang asal Lampung dari Kabupaten Pringsewu juga kembali dilakukan pengecekan kesehatan lagi. Pengecekan dilakukan di Terminal Gading Rejo oleh Tim Kesehatan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu.

 

Di sela-sela pengecekan kesehatan, Relawan Tim NU Peduli Covid-19 dari Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Pringsewu juga membagikan masker kepada para santri.

 

Pendistribusian masker ini sebagai kepedulian LAZISNU Pringsewu terhadap para santri yang baru saja diliburkan oleh pesantren Almarhum KH Maimoen Zubair ini.

 

Pemulangan santri ini sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan PBNU bernomor: 3945/C.I.34/03/2020 tentang Protokol NU Peduli Covid-19 sebagai upaya lanjut untuk menahan laju dan memutus rantai sebaran virus Covid-19.

 

Poin kelima dari instruksi tersebut ditujukan kepada seluruh pesantren yang berada di bawah naungan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) diinstruksikan untuk meliburkan seluruh kegiatan pesantren dan meniadakan kegiatan yang melibatkan banyak santri.

 

Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Syamsul Arifin