PWNU DKI Jakarta Salurkan Beasiswa 200 Santri Yatim Piatu Terdampak Covid-19
Ahad, 24 Oktober 2021 | 01:00 WIB
Santunan bagi anak yatim piatu oleh PWNU DKI Jakarta pada Apel Hari Santri, Sabtu (23/10/2021). (Foto: istimewa)
Jakarta, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menyelenggarakan Apel Peringatan Hari Santri 2021 di halaman Kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Sabtu (23/10/2021). Pada kesempatan ini, PWNU DKI Jakarta memberikan bantuan kepada santri yatim piatu terdampak Covid-19.
PWNU DKI Jakarta menyerahkan bantuan beasiswa kepada 200 santri yatim piatu terdampak Covid-19 yang berasal dari lima kota dan satu kabupaten se-DKI Jakarta. Donasi beasiswa ini berasal dari pengusaha dermawan Tony Trisno, CEO PT Gebari Medan Segara.
Amaniah, salah seorang santri yatim piatu dari Kepulauan Seribu, hadir pada kegiatan Apel Santri 2021 PWNU DKI Jakarta. Amaniah hadir paling awal pada kegiatan Apel Santri 2021 ini. Sebagai penerima santunan, ia menyatakan kegembiraannya atas fasilitas PWNU DKI Jakarta.
"Senang bisa hadir di sini, dan dana santunan ini sangat membantu saya. Terima kasih PWNU DKI Jakarta," ujar Amaniah yang dengan tekun mengikuti Apel Santri 2021 PWNU DKI Jakarta.
Apel ini dihadiri pengurus harian PWNU DKI Jakarta, lembaga dan banom NU dan petugas apel dari GP Ansor dan Banser DKI Jakarta. Inspektur upacara pada apel ini adalah Wakil Sekretaris PWNU DKI Jakarta H Syarif. Pada kesempatan ini ia membacakan naskah Resolusi Jihad 1945.
"Apel Hari Santri 2021 dilaksanakan oleh PWNU DKI Jakarta ini dalam rangka mengenang peristiwa Resolusi Jihad Tahun 1945," kata H Syarif.
Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenang jasa para pahlawannya. Sebagian para pahlawan itu adalah kiai dan para santri yang berjuang yang melaksanakan Resolusi Jihad sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan tahun 1945.
"Pesan hari ini, konteks hari ini, para santri tetap mengobarkan semangat Resolusi Jihad dalam makna kekinian dengan tantangan pandemi, pemulihan kesehatan, pemulihan ekonomi dan juga dalam mempertahankan Republik Indonesia dari unsur-unsur pemaksaan dan paham intoleran," kata H Syarif.
Ia menambahkan, NU adalah organisasi besar. NU cukup aktif terdepan dalam gerakan edukasi masyarakat dan keteladanan dalam menegakkan kebhinekaan, kebangsaan, dan dalam aksi sosial membantu sesama.
"Hal ini dibutuhkan masyarakat sehingga pesan Hari Santri yang sangat universal ini dapat disambut oleh elemen-elemen masyarakat di luar NU," kata H Syarif.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Kendi Setiawan