Lombok Timur, NU Online
Selama dua hari yakni Jumat hingga Sabtu (16-17/8), ratusan santri dan pelajar mengikuti Masa Kesetiaan Anggota atau Makesta. Kaderisasi formal di lingkungan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Baiturrahman, Bagek Papan, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Pada kegiatan tersebut dirangkaikan dengan upacara kebangsaan dalam rangka memperingati hari jadi ke-74 tahun Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2019.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Lombok Timur, Ikhwanul Muslim menyampaikan bahwa santri dan pelajar yang ikut Makesta hari ini merupakan benih-benih kader muda NU di masa yang akan datang. Pemahaman nilai kebangsaan dan keindonesiaan harus tertanam sejak masih di usia pelajar.
"Karena kita ketahui bahwa di Lombok Timur hari ini banyak paham yang menyimpang dengan keislaman dan keindonesiaan kita. Maka penting bagi IPNU-IPPNU untuk terus kampanyekan Islam Aswaja dan keindonesiaan di kalangan pelajar-pelajar di Lombok Timur," katanya.
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU NTB, Pauzan Basri mengatakan bahwa Makesta dan kaderisasi harus terus dilakukan dan disiyarkan oleh seluruh pengurus karena di Lombok Timur tantangan sangat besar.
“Sehingga kita harus terus melakukan kaderisasi keNUan dan keindonesiaan di kalangan pelajar,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, pelajar paling mudah dirasuki paham yang melanggar ideologi bangsa dan negara. “Sehingga harus terus kita tangkal paham yang akan mencoba dengan cara mulai memberikan materi keislaman dan keindonesiaan di kalangan pelajar dan santri," jelasnya.
Salah seorang pemateri, Boby Rahman mengatakan bahwa sangat tepat para peserta yang nota bene santri dan pelajar masuk menjadi bagian dari keluarga besar NU melalui IPNU-IPPNU.
“IPNU adalah badan otonom NU yang paling kecil dan sangat tepat untuk belajar tentang bagaimana mengenalkan IPNU-IPPNU dan NU secara umum,” kata Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lombok Timur.
Menurutnya, musuh zaman now bukan perang badar atau perang secara langsung, akan tetapi ideologi dan pemahaman. “Sehingga kalau belum kenal dan masuk IPNU, akan mudah dirasuki oleh paham-paham itu," kata Boby.
Hadir dalam kegiatan ini utusan Muslimat NU Lombok Timur, pimpinan Pesantren Baiturrahman Ustadz Suhaili dan ratusan santri serta pelajar yang ikut Makesta.
Sedangkan pada peringatan 17 Agustus dilaksanakan apel kebangsaan dengan Ketua PW IPNU NTB sebagai inspektur upacara. (Hadi/Ibnu Nawawi)