Jombang, NU Online
Seharusnya seorang santri atau pelajar tekun belajar dan taat kepada orang tua dan gurunya, bukan sebaliknya. Namun, terkadang sifat atau rasa malas dan tidak taat datang dan susah untuk ditinggalkan. Namun tidak perlu khawatir karena malas bisa diobati. Salah satunya dengan cara ruqyah yang dikenal sebagai terapi ampuh mengobati segala penyakit yang diderita manusia.
Sebagaimana yang dilakukan ratusan santri di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mereka berupaya menjadi santri yang istiqamah tekun belajar dan berbakti kepada guru serta orang tuanya dengan cara mengikuti ruqyah massal. Kegiatan ini diselenggarakan Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif dengan mengandeng Pimpinan Cabang (PC) Jamiyah Ruqyah Aswaja (JRA) Jombang.
Ketua PC JRA Jombang, Ahmad Marzuki Abda'u mengatakan, ruqyah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) memang tidak melulu bisa mengobati penyakit yang berkaitan dengan medis, non medispun juga dapat ditangani, seperti sifat malas dan sebagainya. Semua itu bisa diobati dengan terapi ayat-ayat Al-Qur'an melalui metode-metode tertentu.
"Kita gunakan teknik inabah. Teknik mengajak kepada seseorang untuk bertaubat bersama-sama. Teknik ini tidak dibacakan Al-Qur'an seperti pada umumnya akan tetapi lebih pada motivasi-motivasi agar kita bertaubat kepada Allah Swt," katanya, Senin (17/2).
Mayoritas dari kurang lebih 450 santri putri menangis, bahkan banyak pula yang menjerit merasa belum menjadi santri ideal. Banyak kesalahan yang mereka perbuat selama ini dan butuh bertaubat memperbaiki kesehatan-kesalahannya itu. Tangisan dan jeritan santri itu adalah efek dari ruqyah yang menunjukkan bahwa ada potensi positif bagi santri untuk berubah menjadi lebih baik.
"Hampir mayoritas menangis semunya, bahkan banyak yang menjerit karena merasa banyak dosanya, banyak kesalahan kepada orang tua dan gurunya. Memang di teknik inabah itu kita motivasi santri untuk taat kepada orang tua," ujarnya.
Ruqyah pada kesempatan ini berlangsung di tiga titik. Pertama berlangsung di aula Pesantren Mambaul Ma'arif khusus santri putri, kedua dilakukan di kawasan pondok putra diikuti oleh sekitar 350 santriwan. Kemudian ruqyah juga digelar di halaman masjid Jami' Pesantren Mambaul Ma'arif diikuti oleh 50-an santri putra. Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan ini.
JRA Jombang memang intens melakukan ruqyah di sejumlah tempat. Hampir setiap bulan sayap Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) ini menggelar ruqyah massal dengan bergantian dari tempat satu ke tempat lainnya. Setiap kali menggelar ruqyah, keikutsertaan masyarakat bisa dipastikan cukup antusias. Bahkan mereka terdiri dari berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Muhammad Faizin