Kediri, NU Online
Ribuan santri dari berbagai daerah memilih tetap bertahan di sejumlah pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur untuk mendapatkan berkah (tabarukan) di bulan suci Ramadan ini, dengan mengikuti program pengajian kitab kuning.
Pengurus Ponpes Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Ali Muhsin, Jumat (29/9) menyebutkan, sekitar 2.000 santri dari berbagai daerah mengikuti pengajian kitab kuning selama bulan Ramadan.
<>"Dari jumlah itu, sekitar 700 santri berasal dari ponpes lain di Pulau Jawa, sedang sisanya santri Ploso (Al Falah) sendiri yang memilih tidak pulang kampung, meski sebenarnya kegiatan belajar dan mengajar di bulan Ramadan ini diliburkan," ujarnya.Pada Ramadan tahun ini, Ponpes Al-Falah menjadwalkan satu kitab besar, yakni Tafsir Hadits Imam Muslim untuk ditamatkan dalam program pengajian kilat hingga hari ke-23 puasa Ramadan.
Selain itu, masih ada sekitar 54 kitab lain yang dijadwalkan tamat dalam pertengahan bulan Ramadan, karena tingkat ketebalannya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan Tafsir Hadits Imam Muslim.
Sementara itu di Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, terdapat sedikitnya 2.500 santri mengikuti tabarukan kitab kuning selama bulan Ramadan ini.
Pengurus Ponpes Lirboyo, M Maftuh menyebutkan, dari jumlah tersebut 500 orang diantaranya adalah santri dari ponpes lain dan masyarakat umum.
"Ramadan tahun ini kami mengadakan pengajian kitab besar ilmu tata Bahasa Arab karya Ibnu ’Aqil yang dijadwalkan tamat pada hari ke-21 puasa," paparnya menjelaskan.
Selain itu, tambah Maftuh, masih terdapat sekitar 50 kitab lain yang diajarkan dalam program pengajian kilat bulan Ramadan mulai pagi hingga malam hari. (ant/dar)