Sidoarjo, NU Online
Ketua Rijalul Ansor Cabang Sidoarjo Moch Syifa mengatakan, tantangan NU ke depan tidak hanya mengenai kelompok radikal, namun juga tentang bagaimana mencetak kader ulama.
Pernyataan itu disampaikan Syifa pada acara Dirosah Kader angkatan perdana yang digelar oleh PC GP Ansor Sidoarjo di Pondok Pesantren Manbaul Qur'an Desa Gempolsampurno, Kecamatan Porong, Sidoarjo.
"Yang dikhawatirkan NU bukan mengenai Wahabi dan sejenisnya, namun NU akan kawatir jika kehabisan kader ulama," kata Syifa, Ahad (8/10).
Ia menjelaskan, Dirosah Kader dilaksanakan dengan tujuan mencetak kader yang siap untuk mengisi mushala, masjid atau instansi yang sepi dari amaliyah nahdliyyah.
"Saya mendapat wejangan dari KH Soleh Qosim Ngelom Sepanjang untuk segera mencetak kader yang siap untuk diterjunkan di masyarakat mulai khotib, da’i, imam mushala maupun masjid," ujarnya.
Syifa menambahkan, pada pelantikan pengurus Rijalul Ansor Pusat di Tambakberas Jombang beberapa bulan lalu, Gus Aam juga menyebutkan bagaimana kiprah Ansor ke depan dapat mengisi ruang-ruang yang hari ini direbut oleh pada dai dari kelompok diluar NU.
Mengingat hal itu, Dirosah Kader menjadi sebuah hal yang urgent dalam menjawab tantangan NU ke depan.
"Ketika pengurus Rijalul Ansor dapat mengisi ruang tersebut di masyarakat, maka tidak menutup kemungkinan setiap momen apa pun pasti dapat mengupas tentang NU, karena pada hakikatnya amaliyah di masyarakat tak lepas dari apa yang telah dilestarikan oleh NU dari ajaran para Wali Songo," katanya.
Sementara itu Ketua PC GP Ansor Sidoarjo H Rizza Ali Faizin berharap, melalui kegiatan Dirosah Kader dapat tercipta kader Ansor yang memiliki karakter kerakyatan, karakter kebangsaan dan karakter dakwah.
"Dirosah Kader ini tidak hanya berhenti disini, tetapi kader yang dilatih ke depan harus siap untuk didistribusikan mengisi ruang-ruang yang hari ini ditinggalkan oleh kader NU," kata Rizza.
Senada dengan dia, Ketua PCNU Sidoarjo H Maskhun menyatakan, Dirosah Kader diharapkan dapat mencetak para dai yang nantinya tidak hanya dikembangkan di dunia nyata tapi juga di media sosial. Ia juga berharap setelah kegiatan Dirosah Kader ada pelatihan khusus untuk medsos.
"Paling tidak nanti kita bekali dengan dzuu 'ilmin (mempunyai pengetahuan yang luas), dzuu siyasatin (punya strategi), dzuu haibatin (punya Wibawa)," pungkas ketua PCNU Sidoarjo H. Maskhun.
Dirosah Kader yang digelar selama dua hari, Sabtu-Ahad (7-8/10) itu dihadiri Ketua Rijalul Ansor Pusat Gus Aam, Ketua Rijalul Ansor Jatim, Ketua PCNU Sidoarjo dan Ketua DPRD Sidoarjo. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)