Ketua PW NU Care-LAZISNU Jatim dan Direktur RSU Muslimat Ponorogo usai penandatanganan kerja sama. (Foto: NU Online/Rof Maulana)
Surabaya, NU Online
Kebersamaan dalam melayani kebutuhan vital warga terus dilakukan NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur. Yang terus digalakkan adalah dengan menggandeng sejumlah rumah sakit yang ada di bawah koordinasi Nahdlatul Ulama dalam hal pengelolaan dana umat.
Rumah Sakit Umum (RSU) Muslimat Ponorogo berkomitmen mengelola dana zakat, infaq dan shadaqah serta dana sosial untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. Pengelolaan dana ini nantinya melibatkan LAZISNU Jatim. Lewat nota kesepakatan ini menandakan awal dari komitmen pengelolaan dana zakat, infaq, shadaqah dan dana sosial di lingkungan rumah sakit tersebut.
“Kami sangat terbuka dan senang sekali ketika LAZISNU Jatim menawarkan program kerja sama dalam pengelolaan dana zakat, infaq, shadaqoh dan dana sosial lainnya,” kata dokter Hj Andy Nurdiana , Rabu (29/7).
Direktur RSU Muslimat Ponorogo tersebut menyambut baik pengelolaan dana ini di rumah sakit yang dikelolanya, sehingga bisa memberikan dampak positif kepada rumah sakit dan manfaatnya dirasakan warga.
“Dengan dana tersebut, rumah sakit akan memberikan pelayanan kepada pasien yang kurang mampu,” terang dokter Andy Nurdiana usai penandatanganan kerja sama di kantor PW NU Care-LAZISNU Jatim.
Afif Amrullah selaku Ketua NU Care-LAZISNU Jatim mengatakan kesehatan warga NU ke depan harus benar-benar diperhatikan. Tidak adalagi Nahdliyin yang sakit dan tidak mampu berobat karena alasanaan biaya. Dengan menggandeng rumah sakit yang berada di bawah naungan Asosiasi Rumah Sakit NU (Arsinu), LAZISNU Jatim berkomitmen memberikan pelayanan kepada warga NU yang kurang mampu.
“Alhamdulillah RSU Muslimat Ponorogo telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam pengelolaan dana dana. Kami berharap RSU Muslimat Ponorogo bisa memberikan pelayanan kesehatan Nahdliyin di Ponorogo dengan memanfaatkan dana dana,” katanya setelah menandatangani perjanjian kerja sama.
Pria yang juga dosen Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya ini mengatakan dana yang sudah dihimpun bisa diperuntukkan membanyar biaya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bagi warga NU yang tidak mampu.
“Rencananya, LAZISNU bersama Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Jatim melalui rumah sakit akan melahirkan program kartu Nahdliyin sehat. Kartu ini bisa digunakan untuk pasien yang tidak tercover BPJS Kesehatan,” pungkasnya.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi