Surabaya, NU Online
Kalender hijriyah merupakan penanggalan yang jamak digunakan oleh umat Islam, khususnya Nahdliyin. Di sana terdapat beberapa perayaan, salah satunya adalah peringatan tahun baru Islam dan hari Asyura yang dilaksanakan setiap bulan Muharram.
Dalam rangka memperkenalkan anak didiknya terhadap penanggalan Islam, Sekolah Dasar (SD) Al-Islam Mulyorejo Surabaya, Jawa Timur mengadakan sebuah kegiatan berupa peringatan tahun baru Islam dan santunan yatim dan dhuafa. Kegiatan ini dilaksanakan pada 10 Muharram 1441 H atau pada Selasa (10/9) kemarin di lingkungan sekolah.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk menggugah kecintaan anak didik terhadap penanggalan Islam,” jelas Kepala Sekolah SD Al-Islam HA Zaini Ilyas kepada NU Online, Rabu (11/9).
“Selain itu, kami juga berharap dengan kegiatan ini, anak didik kita semakin menyayangi anak yatim dan para dhuafa yang ada di sekitar lingkungannya,” tambahnya.
Dijelaskan, kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan Al-Qur’an secara tartil dan secara bil ghaib atau hafalan yang dilakukan oleh siswa huffadz serta pembacaan shalawat Nabi yang diiringi oleh grup rebana kasidah yang beranggotakan para siswa-siswi SD Al-Islam Surabaya.
Pada pelaksanaan peringatan tahun baru Islam diadakan secara bersamaan dengan peringatan 10 Muharram. Zaini, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa maksud dari pelaksanaan seperti ini adalah untuk memberikan rasa bahagia bagi anak-anak yatim yang bersekolah di SD ini.
Ia melanjutkan, sebenarnya para siswa yang termasuk kategori yatim telah digratiskan oleh sekolah untuk infaq semenjak masuk di sekolah ini. Namun, santunan yang diberikan pada saat ini adalah untuk kepentingan dan kebutuhan lain seperti seragam dan buku.
Pria yang juga menjabat sebagai salah satu pengurus Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Kecamatan Mulyorejo ini mengatakan bahwa sumber dana ini berasal dari sedekah para wali murid dari kelas 1 hingga kelas 6.
“Awalnya kami pesimis dengan cara seperti ini. Namun alhamdulillah bisa terkumpul sebanyak Rp10.450.00,00. Ini di luar prediksi kami sebelumnya,” tukasnya.
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Abdul Muiz