Sekretaris PCNU Bireuen, Aceh, Tgk Musbani saat ujian terbuka program doktor di UIN Banda Aceh. (Foto: Istimewa)
Banda Aceh, NU Online
Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bireuen, Aceh, Tgk Musbani, berhasil mempertahankan disertasi doktornya di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melalui ujian promosi terbuka secara daring dengan menerapkan protokol kesehatan pandemi Covid-19 di ruang sidang Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan orang tua dan guru serta semua pihak khususnya, Ketua PCNU Bireuen (Ayah Muntasir), saya berhasil meraih doktor di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya kepada NU Online melalui WhatsApp, Senin (2/8).
Dalam disertasinya, pria yang juga dosen Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen ini fokus kepada inovasi metode pembelajaran terhadap guru dan santri pada dayah salafi di kawasan ‘kota santri’ Bireuen.
“Setidaknya dengan adanya inovasi metode pembelajaran tersebut memberikan nilai plus dalam peningkatan motivasi belajar, tingkat keaktifan santri, serta mengasah pola dan proses berpikir secara lebih mendalam dan kritis,” ujarnya.
Sidang terbuka promosi doktor pemimpin Dayah Ma'had MDI Isyrafi Darussa'adah Nicah Bireuen berjudul Inovasi Metode Pembelajaran Agama Pada Dayah Salafi di Kabupaten Bireuen. Sidang penentuan gelar doktor tersebut berlangsung alot dengan Ketua Tim Penguji Disertasi, Prof Dr Warul Walidin AK, dan Sekretaris Sidang Prof Dr Mukhsin Nyak Umar.
Istimewanya, kata Tgk Musbani, dalam sidang promosi doktor tersebut ada seorang penguji luar merupakan Ketua PCNU Kabupaten Bireuen yang juga Rektor IAI Al-Aziziyah Samalanga. Sedangkan anggota sidang lainnya Prof Dr Fauzi Saleh, Syabuddin Gade, Prof Eka Srimulyani, Gunawan Adnan, dan Prof Dr M Hasbi Amiruddin.
Menanggapi keberhasilan meraih doktor di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, ia menyebutkan keberhasilan disertasinya dan program doktoral tersebut berkat doa dan dukungan dari semua pihak terutama para guru dan orangtua, kawan serta banyak pihak lainnya.
Tgk Musbani mengatakan, disertasinya lebih fokus kepada inovasi metode pembelajaran terhadap guru dan santri pada Dayah Salafi di Kawasan kota santri Bireuen.
“Setidaknya dengan adanya inovasi metode pembelajaran tersebut memberikan nilai plus dalam peningkatan motivasi belajar, tingkat keaktifan santri, serta mengasah pola dan proses berpikir secara lebih mendalam dan kritis,” sambungnya.
Tokoh muda kelahiran Pidie Jaya, 15 Oktober 1983, itu menambahkan ada beberapa novelty (nilai kebaruan sebuah penelitian) yang diperoleh dalam disertasinya. Setidaknya menjadi masukan dan pertimbangan dunia dayah baik itu pimpinan dayah maupun Badan Dayah Aceh demi memajukan dayah ke depan.
“Hasil penelitian yang tidak semua disampaikan di ruang ini termasuk novelty. Namun, saya berharap semoga hasil penelitian disertasi ini menjadi rujukan dan pertimbangan demi kemajuan insan dayah terlebih di era 5.0,” harapnya.
“Perjuangan panjang di S-3 akhirnya selesai. Saya mengucapkan terima kasih kepada guru-guru, teman-teman, civitas akademika IAI Al-Aziziyah Samalanga Bireuen, khususnya Pak Rektor dan pihak lain yang telah membantu segala proses dari mulai kuliah hingga selesai. Semoga Allah membalas dengan penuh kebaikan, dan ilmu saya berkah,” pungkasnya.
Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Musthofa Asrori