Daerah

Tema-tema Hari Santri Menginspirasi para Santri Membangun Negeri

Rabu, 23 Oktober 2019 | 06:30 WIB

Tema-tema Hari Santri Menginspirasi para Santri Membangun Negeri

Wakil Ketua PWNU Lampung KH Abdul Syukur. (Foto: NU Online/Faizin)

Bandarlampung, NU Online
Jika diperhatikan, ada hal yang menarik pada tema-tema Hari Santri yang sudah diperingati selama empat tahun ini. Tema-tema tersebut menginspirasi dan memotivasi para santri untuk terus memperteguh jati diri, membela NKRI, dan mengamalkan esensi beragama dalam kehidupan sehari-hari.
 
Wakil Ketua PWNU Lampung KH Abdul Syukur mengatakan hal tersebut kepada NU Online, Selasa (22/10). Pada tahun 2016, misalnya, Hari Santri mengangkat tema Pesantren Untuk Indonesia. Pada 2017, Wajah Pesantren Wajah Indonesia. Lalu, pada 2018, Bersama Santri Damailah Indonesia. Kemudian, pada 2019 Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia.
 
“Kita simak, kita jabarkan, kita pahami, dan kita amalkan tematika Hari Santri ini dalam rangka mengembangkan empat pilar kebangsaan berbasis pesantren. Tema-tema itu juga menginspirasi para santri bersama kiai dan pemerintah serta masyarakat untuk persatuan Indonesia, memajukan negara dan perdamaian dunia,” kata dia.
 
Tema-tema ini, menurut Kiai Syukur, juga selaras dengan historisasi hari santri dan peran santri yang telah nyata berperan penting dalam merebut kemerdekaan dari penjajah dan mempertahankan NKRI selama ini.
 
Dimulai dari 17 Agustus 1945 saat Indonesia meraih kemerdekaannya dilanjutkan dengan 22 Oktober 1945 di mana Resolusi Jihad Santri disampaikan KH Hasyim Asy’ari yang memunculkan semangat juang melawan penjajah hingga berkobarnya peperangan 10 November 1945 yang di peringati sebagai Hari Pahlawan.
 
“Sehingga hari santri merupakan bentuk apresiasi Pemerintah RI atas jasa perjuangan Kiai dan Santri dari Pesantren. Ini diwujudkan Keppres No 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri dan diperkuat dengan Undang-undang No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren,” jelasnya.
 
Secara historis, lanjut Kiai Syukur, kiprah ulama dan santri dengan memfungsikan peran pesantren terus berkembang dan bergiat untuk mempertahankan Kemerdekaan RI. 
 
Pesantren dan santri, lanjut dia, terus mengisi peranan-peranan kehidupan di bawah bimbingan para kiai dan menjadi duta terdepan bersama pemerintah dan masyarakat dalam berjuang bagi kemajuan Indonesia dan dunia.
 
“Selamat Hari Santri 2019. Mari syukuri anugerah yang telah dikaruniakan kepada Indonesia melalui wasilah para ulama dan santri pendahulu. Mari isi dengan hal-hal positif sehingga kedamaian di Indonesia akan menjadi awal dari perdamaian seluruh dunia,” pungkas Kiai Syukur. 
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori