Undang NU Cilacap, NU Kota Makassar Siap Terapkan Manajemen Koin NU
Kamis, 21 Juli 2022 | 12:15 WIB
Sekretaris PCNU Cilacap H Munawar Ami Ma’ruf (tengah) saat Focus Grup Discussion (FGD) Nasional Makassar di Golden Hotel Jl Pasar Ikan Makassar, Sulawesi Selatan (Foto: istimewa)
Cilacap, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan secara khusus mengundang Sekretaris PCNU Cilacap H Munawar Ami Ma’ruf dan Direktur LAZISNU Cilacap Ahmad Fauzi untuk menjadi narasumber dalam acara Focus Grup Discussion (FGD) Nasional Makassar di Golden Hotel Jl Pasar Ikan Makassar yang digelar selama dua hari, Sabtu-Ahad, 16-17 Juli 2022.
FGD digelar bersamaan dengan rangkaian acara Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Kota Makassar. Pada kesempatan tersebut LAZISNU Cilacap diminta menyampaikan success story Koin NU di hadapan Nahdliyin Makassar.
Dikonfirmasi NU Online, Ketua LAZISNU Kota Makassar Supriyadi menyatakan bahwa pihaknya siap menerapkan regulasi manajemen LAZISNU yang telah disampaikan oleh LAZISNU Cilacap.
"Selama dua hari kami mengikuti Focus Grup Discussion yang dinarasumberi oleh Kang Fauzi dan Pak Kiai Munawar. Kami mengamati dan mencermati terkait semua hal tentang Koin NU. Konsepnya sangat bagus sehingga tak ada alasan bagi kami untuk tidak melaksanakannya," ungkap Supriyadi, Rabu (20/7/2022).
Supriyadi menyambung, pihaknya saat ini tengah menyiapkan SOP yang telah diajukan oleh LAZISNU Cilacap.
"Saat ini kami tengah menyiapkan SOP yang sudah diberikan oleh Kang Fauzi. Kami akan mengamati dan memodifikasi antara kearifan lokal Cilacap dengan kearifan lokal Kota Makassar, sehingga saat kami melakukan turba ke MWCNU nanti sudah siap," ujarnya.
Supriyadi mengungkap rasa terimakasihnya atas kedatangan PCNU Cilacap di Makassar. Berkat penjelasan dari narasumber, Nahdliyin Makassar sekarang sudah semakin paham dan yakin tentang regulasi Koin NU. Ia pun menargetkan bulan Agustus 2022 nanti sudah bergerak.
"Agenda terdekat, kami akan melakukan konsolidasi dengan mengundang semua ketua dan sekretaris MWCNU se Kota Makassar. Kami akan menentukan road map Koin NU. Kita upayakan bulan Juli ini SOP sudah clear. Targetnya bulan Agustus nanti sudah jalan. Bergerak bersama menuju kemadirian internal dan umat," kata Supriyadi.
Muskercab II mengangkat tema Jagai Makassar Ta’. Hal ini menjadi spirit bersama sehingga penguatan bidang keagamaan, sosial, budaya, ekonomi dan lainnya perlu dikuatkan lewat satu spirit bersama Jagai Makassar Ta’. Salah satunya adalah kemandirian ekonomi yang terealisasi melalui Gerakan LAZISNU Kota Makassar.
Keberhasilan LAZISNU Cilacap dalam mengelola Koin NU telah menjadikan Cilacap sebagai percontohan bagi kabupaten-kabupaten lain di Indonesia. Banyak sudah yang telah melakukan studi banding untuk mempelajari secara langsung untuk kemudian diaplikasikan di tempat asal.
Demikian halnya dengan PCNU Kota Makassar, mereka berkeinginan untuk bisa menerapkan Manajemen Pengelolaan KOIN NU Cilacap pada LAZISNU Kota Makassar. Pada forum diksusi tersebut Direktur LAZISNU Cilacap Ahmad Fauzi memaparkan beberapa hal terkait regulasi pengelolaan LAZISNU dan juga Koin NU.
"Pada forum internal LAZISNU Kota Makassar ada beberapa fokus pembahasan yakni Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan manajemen eksekutif LAZISNU, pemaparan regulasi pengelolaan LAZISNU Cilacap, regulasi Koin NU Cilacap, profil kemadirian PCNU Cilacap, dan selayang pandang PCNU Cilacap," kata Ahmad Fauzi.
PCNU Cilacap menghadiri undangan untuk menjadi pembicara pada FGD Nasional setelah sebelumnya menerima undangan pada tanggal 15 Juni 2022 lalu. Pada surat tersebut tertera ditujukan kepada Direktur NU Care LAZISNU Cillacap Ahmad Fauzi dan Sekretaris PCNU Cilacap H Munawar Amin Ma'ruf dengan perihal permohonan menjadi narasumber.
Di hadapan Nahdliyin Kota Makassar, PCNU Cilacap memaparkan tentang cerita sukses gerakan Koin NU. Hal ini merupakan bentuk ikhtiar fundrising pelaksanaan perkumpulan NU Kota Makassar. Sebagai out put-nya, Manajemen Pengelolaan Koin NU Cilacap akan diterapkan di Kota Makassar Sulawesi Selatan.
Kontributor: Naeli Rokhmah
Editor: Kendi Setiawan