Jakarta, NU Online
Unit Pelayanan dan Pengembangan Psikologi (UP3) Univesitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta memperluas pelayanan psikologi bagi civitas akademika dan masyarakat umum. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk pengabdian Unusia sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen tinggi membantu masyarakat.
Untuk semakin mengenalkan UP3 Unusia dilakukan peluncuran dan sosialisasi dibarengi dengan Diskusi Publik bertajuk Dampak Gerakan Massa di Masyarakat dalam Perspektif Psikologi dan Ilmu Kesehatan. Kegiatan berlangsung di Auditorium Unusia Jakarta, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (21/1) siang.
Ketua UP3 Unusia Jakarta, Mariam Al-Attas mengatakan, sejak dibentuk awal tahun 2019 UP3 Unusia telah dilibatkan di kegiatan-kegiatan kemanusiaan dalam rangka merehabilitasi sikologi korban bencana. Kehadiran UP3 di kegiatan-kegiatan kemanusiaan NU tersebut dirasakan langsung dampaknya. Karena itu, kata dia, pihaknya merasa perlu untuk memperluas pelayanan psikologinya.
"UP3 adalah sebuah unit dari Prodi Psikologi Unusia yang memberikan pelayanan psikologi untuk seluruh civitas akademika Unusia dan masyarakat umum. Bentuk layanan itu antara lain, talent mapping (pemetaan bakat) organisasi industri, talent mapping pendidikan, pemberdayaan pribadi, riset dan program intervensi psikologis, serta seminar dan pelatihan," kata Mariam saat memberikan sambutan.
Ia menjelaskan, seluruh program disesuaikan dengan prinsip dan visi Unusia yakni menjadi perguruan tinggi unggul berbasis keislaman, keilmuan, dan kebangsaan. Oleh karena itu, salah satu bentuk layanan yang terus dikembangkan UP3 yakni Riset dan Program Intervensi Psikologis.
Menurut dia, hal tersebut juga seiring dengan tuntutan Revolusi Industi 4.0, dimana psikologi perlu memberikan kontribusinya dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang ada melalui riset dan program intervensi menggunakan pendekatan mutakhir dan akurat.
"Adapun layanan dan produk kami adalah konsultan riset, pelaksanaan riset, dan program intervensi berbasis psikologi sosial dan kemasyarakatan dengan output publikasi ilmiah hingga naskah kebijakan, dan pelaksanaan diskusi ilmiah," ucapnya.
Hadir pada kegiatan tersebut pemateri Dialog Publik, Peneliti Psikologi Kognitif Universitas Oxford, Inggris, Barbara Muzzulini; dan Ketua PBNU H Syahrizal Syarif. Kegiatan juga diikuti ratusan mahasiswa dan dosen.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan