Wakil Ketua MPR RI: Sebagai Anak Ideologis, Harus Kenang Mahbub Djunaidi
Kamis, 10 Oktober 2019 | 20:45 WIB
Sehingga, kata dia, anak-anak ideologis berkewajiban untuk mengenang karya-karya Mahbub Djunaidi dalam memberikan stimulus pemikiran dan gerakan untuk kader baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat.
"Sebagai kader yang kerap dijuluki pendekar pena, Mahbub juga menuangkan pemikirannya dalam segi pengembangan kebudayaan Indonesia. Sehingga kebudayaan Nusantara tidak tergerus seiring persaingan kultur yang begitu ketatnya,” tambahnya pada peringatan Haul Mahbub Djunaidi yang ke-24 digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UNUSIA Jakarta di UNUSIA Kamis (10/10).
Sementara Putra Mahbub Djunaidi, Isfandiari Mahbub Djunaidi menyampaikan bahwa keberuntungannya adalah menjadi anak Mahbub secara biologis. Meski demikian, anak ideologisnya pun sama.
"Bahwa Mahbub adalah sosok yang senantiasa diterima oleh semua kalangan di sekitarrnya. Tidak hanya dari kaum akademis dan intelektual, tapi juga anak-anak jalanan, punk rock dan lainnya," ujar pria yang biasa disapa Isfan tersebut.
Di puncak acara haul Mahbub Djunaidi, PMII UNUSIA mengadakan malam kebudayaan dengan penampilan tari-tarian, puisi dan bernyanyi untuk almarhum dan bangsa Indonesia.
H Mahbub Djunaidi Ketua Umum pertaa Pengurus Besar PMII. Ia dikenal orang sebagai politikus, wartawan, esais, dan sastrawan. Namun, ia lebih suka disebut sastrawan. Karyanya dalam bentuk novel adalah Angin Musim, Maka Lakulah Sebuah Hotel, dan Dari Hari ke Hari. Sementara esainya tersebar di berbagai media.
Selain itu, PMII UNUSIA memposisikan Mahbub Djunaidi sebagai budayawan sehingga pada haulnya kali ini mengangkat tema itu.
Sebelum kegiatan tersebut, yakni pada sore harinya, PMII UNUSIAmengadakan bedah film Dokumenter H Mahbub Djunaidi yang diproduksi Omah Aksoro.
Editor: Abdullah Alawi