Wujudkan Harapan Masyarakat, Pesantren Al-Istiqomah Kudus Buka Program PascaTPQ
Selasa, 11 Agustus 2020 | 01:00 WIB
Kudus, NU Online
Pesantren Al-Istiqomah Garung Lor, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah secara resmi membuka program pascaTPQ. Pembukaan secara simbolis dilakukan di Aula Pesantren Putri Al-Istiqomah Garung Lor Kaliwungu, Ahad (9/8).
Pengasuh Pesantren Al-Istiqomah KH Muhammad Sholikhan mengatakan, dibukanya program pascaTPQ ini untuk memenuhi permintaan masyarakat. Mereka ingin agar ada lembaga pendidikan agama untuk anak-anak yang tidak harus mukim (mondok).
"Permintaan itu sudah lama dan Alhamdulillah kini sudah ada. Namun bari tahun ini bisa kami realisasikan karena banyak hal yang harus dipersiapkan," ujarnya.
Ia berharap nantinya pendidikan pascaTPQ ini akan bisa bermanfaat untuk masyarakat, utamanya dalam perkembangan pendidikan diniyah bagi anak-anak.
"Masyarakat menginginkan adanya generasi yang Tafaqquh Fiddin sehingga meski sudah ada pondok, tetap ada program pascaTPQ ini," paparnya.
KH Sholikhan menambahkan, program pascaTPQ ini nantinya akan menggunakan kurikulum madrasah diniyah. Pihaknya juga berencana akan bergabung dengan LP Ma'arif NU dalam pengelolaan kurikulum dan administrasinya.
"Jadi usai lulus dari Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dan bisa mengaji Al-Qur'an, anak itu bisa terus belajar ilmu agama yang lain, seperti akidah, akhlak, fiqih, dan lain-lain agar lengkap," terang dia.
Pengurus Pesantren Al-Istiqomah Ustaz Joko Setiawan kepada NU Online menjelaskan, program ini sementara masih uji coba satu tahun dulu. Nanti kalau memang masyarakat masih menginginkan supaya ada baru akan dilanjutkan.
"Kami masih menunggu respons dari masyarakat. Begitu pula untuk administrasi, di awal tahun pengajaran ini akan kami gratiskan, mungkin sampai tiga bulan ke depan," jelas Joko.
Disampaikan, meski betuknya madrasah diniyah, akan tetapi porsi belajar Al-Qur'an lebih banyak. Namun pelajaran lain yang akan diajarkan yani masalah, akidah, akhlaq, fiqih, dan lain pelajaran kurikulum di madrasah diniyah.
"Model pembelajarannya akan ditingkatkan ke kajian tafsir dan lain-lain. Tidak lagi masalah tajwid dan mahraj, karena hal ini sudah selesai ketika di TPQ," ungkapnya.
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar pesantren Muhammadun (40) mengaku senang Pesantren Al-Istiqomah membuka kelas pascaTPQ. Pasalnya, anaknya yang sudah lulus TPQ yang ingin belajar agama bisa belajar dekat dengan rumah tanpa harus mukim di pesantren.
"Senang, karena dekat rumah dan anak juga bisa belajar di sekolah umum pada pagi hari dan seolah diniyah pada sorenya," ucapnya.
Kontributor: M Farid
Editor: Abdul Muiz