Lazimnya acara pertemuan organisasi, pada kesempatan itu kemudian dibacakan laporan-laporan, terutama mengenai program kerja Kring NU Wonopringgo yang sudah berjalan selama setahun. Selain itu juga dilakukan pembentukan pengurus baru. bestuur (pengurus) yang baru.
Kehadiran K.H.M. Ilyas, perwakilan dari Cabang NU Pekalongan sekaligus Wakil Konsul PBNU daerah Karesidenan Pekalongan, menjadi semangat tersendiri bagi peserta forum yang sebagian sudah mulai merasakan kantuk, mengingat jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.30 (setengah sebelas malam).
Setelah sesi pembahasan pemilihan pengurus baru, terbentuk susunan pengurus Kring NU Wonopringgo periode kedua, yakni sebagai berikut:
Bagian Syuriyah
1. Rois Awwal: (yang akan dipilih tidak hadir, namun dugaan dari penulis, kemungkinan besar yakni KH Dimyati Rowokembu)
Bagian Tanfidziyah
1. Voorzitter/Ketua: M.H Boechori (Rowokembu Kaum)
Bagian Muballighin
1. Ketua: KH. Boezzari
Daftar pengurus Kring NU Wonopringgo periode kedua, hampir sama dengan susunan di periode pertama, hanya di beberapa posisi yang mengalami pergantian personil. Selain itu, bila dilihat dari asal daerah, para pengurus juga masih didominasi asalnya dari Desa Rowokembu dan Gondang.
Adapun, di antara beberapa prestasi yang berhasil diukir dari kepengurusan NU Wonopringgo di periode ini, yakni mendirikan Madrasah NU, pada 13 November 1940, yang menjadi cikal bakal berdirinya Badan Madrasah Islamiyah, dan kemudian berkembang menjadi Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI).
Yayasan ini, hingga sekarang masih tetap eksis dan menjadi induk bagi sejumlah lembaga pendidikan yang cukup populer di Kabupaten Pekalongan.
Penulis: Ajie Najmuddin