Suatu hari, Pansus Buloggate DPR RI sedang menggelar siding. Baisono, orang Bangkalan, Madura yang sukses menjual besi tua di sekitar Jakarta diajak oleh salah seorang karibnya untuk mengunjungi sidang tersebut.
Siapa tahu siding yang biasanya tertutup itu dinyatakan terbuka. Hati Baisono senang bukan main.
Ternyata di depan pintu sidang Pansus Buloggate, Baisono bertemu dengan salah seorang sahabatnya yang belum lama membantu mengurus surat-surat hartanya. Di antaranya Mercy Buldog. Baisono makin senang bertemu sahabatnya itu.
Tak lama setelah Gus Dur menyebut Pansus Buloggate ilegal, Baisono langsung ingat ke mobil Mercy Buldognya, yang memang oleh teman-teman disebut mobil buldoggate.
Tanahnya beberapa hektare di Jawa Timur, serta perabot-perabot antik yang dibelinya di Pasuruan, juga diurus agar tidak ilegal. (Fathoni)
Sumber: buku “Kelakar Madura Buat Gus Dur” (Sujiwo Tejo, 2018)