Suatu kali Pak Poltak menjaga pohon duriannya, si maling tidak beraksi meskipun ia berusaha sembunyi agar tak diketahui.
Giliran ditinggal, duriannya hilang. Saking kesalnya, Pak Poltak menempelkan stiker besar di pohon duriannya dengan tulisan, "Tuhan tahu siapa yang mengambil durian ini".
Dengan lega ia meninggalkan pohon duriannya. Berharap si maling terketuk hati nuraninya.
Namun, esok harinya lagi-lagi duriannya hilang dan tulisan di stiker itu bertambah, "Tuhan tahu siapa yang mengambil durian ini, tapi Tuhan tidak akan bilang siapa-siapa". (Ahmad)