Internasional

Akibat Suhu Panas Ekstrem, Jumlah Jamaah Haji yang Wafat di Tanah Suci Melonjak Jadi 1.081 Orang

Jumat, 21 Juni 2024 | 17:45 WIB

Akibat Suhu Panas Ekstrem, Jumlah Jamaah Haji yang Wafat di Tanah Suci Melonjak Jadi 1.081 Orang

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Jamaah haji sedang mabit di Muzdalifah. (Foto: MCH 2024/Kemenag)

Jakarta, NU Online

 

Lebih dari 1.000 jamaah haji wafat dalam pelaksanaan ibadah haji 1445 H/2024 M. Berdasarkan laporan dari kantor berita Prancis, Agence France Presse (AFP), 1.081 jamaah haji meninggal dunia akibat suhu panas ekstrem yang mencapai 51,8 derajat celsius di Masjidil Haram, Makkah.

 


Dari jumlah total tersebut, sekitar separuh di antaranya adalah jamaah yang menunaikan ibadah haji tanpa visa resmi. Menurut sumber diplomat yang memberikan rincian data, 658 warga negara Mesir meninggal dunia, dengan 630 di antaranya tidak terdaftar secara resmi atau tidak memiliki visa.


Selain Mesir, laporan korban jiwa juga datang dari berbagai negara lainnya. Pakistan dengan 150.000 jamaah, melaporkan 58 orang wafat. Indonesia, yang mengirimkan 240.000 jamaah, mencatat 200 orang wafat. Negara lain yang juga melaporkan korban jiwa adalah Malaysia, India, Yordania, Iran, Senegal, Tunisia, Sudan, dan Irak.


Pihak berwenang Saudi melaporkan telah mengeluarkan ratusan ribu jamaah haji yang tidak terdaftar dari Makkah bulan ini. Namun, tampaknya masih banyak yang berpartisipasi dalam ibadah haji utama yang dimulai Jumat lalu. Jamaah tanpa izin resmi ini lebih rentan karena mereka tidak bisa mengakses ruang ber-AC yang disediakan untuk 1,8 juta jamaah resmi.


"Orang-orang lelah setelah dikejar oleh pasukan keamanan sebelum hari Arafah. Mereka kelelahan," kata seorang diplomat Arab, dikutip AFP, Jumat (21/6/2024). 


Otoritas Arab Saudi juga menyebutkan bahwa penyebab utama kematian di kalangan jamaah haji adalah cuaca panas yang memicu komplikasi terkait tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya.


Otoritas Saudi telah memulai proses pemakaman bagi para jamaah yang meninggal, termasuk membersihkan jenazah, mengkafani, dan membawa mereka untuk dikebumikan.


"Pemakaman dilakukan oleh pihak berwenang Saudi. Mereka punya sistemnya sendiri, jadi kami ikuti saja," kata seorang diplomat.


Pelaksanaan ibadah haji tahun ini sangat dipengaruhi oleh suhu panas ekstrem yang dilaporkan mencapai rekor tertinggi. Situasi ini menambah tantangan bagi para jamaah, terutama bagi mereka yang tidak terdaftar dan tidak memiliki akses ke fasilitas yang memadai.