Di Hari Ke-35, Jamaah Haji Indonesia yang Wafat Tembus 154 Orang
Senin, 26 Juni 2023 | 20:15 WIB
Petugas haji Indonesia dan petugas pemakaman Arab Saudi sedang memakamkan jenazah jamaah haji Indonesia 2023. (Foto: MCH)
Jakarta, NU Online
Jumlah Jamaah haji Indonesia tahun 2023 yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci bertambah 10 orang dari hari sebelumnya. Kini, di hari ke-35 operasional haji, total jamaah yang meninggal mencapai 154 orang. Dari 154 jamaah yang meninggal itu, 86 di antaranya teridentifikasi sebagai risiko tinggi (risti) dan 68 sisanya adalah non-risti.
Sedangkan jamaah haji Indonesia yang sakit dan masih dirawat kini membludak, jumlahnya mencapai 400 orang. Dari 400 orang itu, 393 dirawat di Makkah, 6 dirawat di Madinah dan 1 dirawat di Jeddah. Mereka dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi.
Berdasarkan data real time Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI pada Ahad, 26 Juni 2023 pukul 19.42 WIB, berikut daftar nama beserta data 154 jamaah haji Indonesia yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci.
Perlengkapan Menuju Armuzna
Sebagai informasi, memasuki fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo memberikan tips dan pesan bagi jamaah haji Indonesia.
“Mari persiapkan ibadah pada puncak haji dengan sebaik-baiknya. Persiapkan perlengkapan yang diperlukan,” kata Puji, Ahad lalu.
Ada 3 bagian perlengkapan yang mesti diperhatikan jamaah. Pertama, pakaian yang dikenakan selama proses Armuzna. Perlengkapan tersebut meliputi pakaian ihram, sabuk, gelang identitas, gelang maktab, dan identitas lainnya.
“Kedua, tas paspor juga tidak boleh tertinggal. Bisa diisi kartu kesehatan, buku doa, dompet, dan obat-obatan serta multivitamin untuk 5 hari,” imbaunya.
Perlengkapan ketiga, yakni tas tenteng yang bisa diisi berbagai peralatan seperti baju dan pakaian ganti. Pakaian bisa seperti baju koko, kain ihram cadangan, Al-Qur'an, telepon seluler dilengkapi charger atau power bank.
Tak perlu membawa kasur dan bantal karena panitia sudah menyiapkan sarana tersebut di Mina. Jamaah juga diingatkan untuk membawa perlengkapan shalat seperti sajadah, pakaian dalam, perlengkapan mandi, makanan pelengkap atau ringan, dan plastik kresek untuk pakaian kotor.
Puji juga mengajak jamaah haji untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. “Kita harus menjaga kesehatan kita dan memastikan bahwa kita dalam kondisi prima untuk menjalankan ibadah haji,” imbaunya.
Persiapan fisik dan mental bisa dilakukan dengan tidak memforsir tenaga untuk ibadah sunnah. Terlebih ibadah yang memiliki risiko tinggi seperti mencium hajar aswad, shalat di hijir Ismail, dan ibadah-ibadah lain yang diikuti banyak jamaah.
Pada kesempatan tersebut, Puji juga menambahkan bahwa selama periode Armuzna, jamaah haji akan mendapatkan layanan konsumsi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Konsumsi ini mencakup 15 kali makan dan 1 kali snack berat.
Pewarta: Ahmad Naufa
Editor: Fathoni Ahmad