Di Perth, Prof Quraish Shihab Berbicara Soal Peranan Wanita Muslimah
Kamis, 24 Oktober 2019 | 04:30 WIB
Prof Quraish Shihab berfoto bersama ibu-ibu Pengajian Tarbiyah Rabu di Perth (Foto: NU Online/ Ridwan al-Makassary).
Perth, NU Online
Di penghujung safari dakwahnya di Western Australia, Prof Quraish Shihab berkesempatan memberikan tausiyah dalam majelis taklim Pengajian Tarbiyah Rabu di rumah salah seorang Jemaah NU di Perth, Rabu (23/10). Pengajian Tarbiyah Rabu didirikan oleh seorang ibu yang bernama Sepriati, istri seorang mahasiswa di Perth.
Pengajian yang mengusung tema Peranan Wanita Muslimah dalam Membangun Keluarga dan Masyarakat tesebut, Prof Quraish menjelaskan betapa wanita mempunyai peranan yang tidak kecil dalam membangun keluarga dan masyarakat. Wanita (ibu-ibu) memiliki tugas berat sekaligus mulia dalam keluarga, yaitu mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Anak yang berahlak dan memilki karakter, merekalah generasi idaman sebagai penerus bangsa.
“Itu bukan tanggungjawab yang ringan, tapi berat, namun ibu-ibu tetap melakasanakannya,” ucapnya sebagaimana pesan WhatsApp yang disampaikan oleh Ridwan al-Makassary kepada NU Online, Rabu (23/10) malam.
Prof Quraish melanjutkan, jika keluarga baik, dan ibu-ibu berhasil mencetak generasi yang berakhlak, maka kondisi masyarakat juga baik. Sebab, generasi muda adalah elemen penting dalam sturktur kehidupan masyarakat.
Walaupun demikian, wanita tidak boleh terkekang. Di dalam rumah tangga, masing-masing suami dan istri mempunyai hak dan kewajiban dalam membangun keluarga. Suami wajib bekerja keras untuk menghidupi keluarga (anak dan istri).
“Namun bila kekurangan, istri boleh membantu bekerja di luar untuk mendapatkan income keluarga”, tutur Prof Quraish di hadapan 80 jama’ah .
Malam harinya, panitia bersama NU Western Australia mengadakan ramah tamah dan perpisahan dengan Prof Quraish dan Ibu Fatmawati. Salah seorang panitia, Ibu Ade sangat berharap agar Prof Quraish bisa menyempatkan lagi datang ke Perth untuk memberikan pencerahan.
Acara ramah tamah tersebut, diakhiri dengan penyerahan cenderamata oleh Imam Djalil dan Dody Adibrata (mewakili NU Western Australia) untuk sang profesor.
Sementara itu, Koordinator kajian NU Western Australia, Ridwan al-Makassary menyatakan bahwa kehadiran figur Islam moderat seperti Prof Quraish sangat dibutuhkan untuk membentengi umat Islam dari upaya penyebaran Islam radikal oleh kelompok pecinta kepemimpinan khilafah yang berasal dari Sydney.
“Termasuk di Perth yang belakangan sudah ada penyebaran Islam radikal,” ucapnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi