Internasional

Dua Tahun Genosida Israel, Korban Rakyat Palestina Tembus 67.139 Jiwa

Senin, 6 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Dua Tahun Genosida Israel, Korban Rakyat Palestina Tembus 67.139 Jiwa

Ilustrasi anak-anak Gaza Palestina berjalan di tengah reruntuhan bangunan imbas genosida Israel. (Foto: WAFA)

Jakarta, NU Online

Sedikitnya 65 warga Palestina gugur dan 153 lainnya terluka di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir akibat genosida yang terus dilakukan Israel di wilayah tersebut, menurut sumber medis setempat dilansir kantor berita Palestina, WAFA.


Otoritas kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa akibat agresi Israel sejak Oktober 2023 kini telah mencapai 67.139 orang, sementara 169.583 lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.


Rumah sakit juga melaporkan bahwa dua warga yang tengah mencari bantuan kemanusiaan tewas dan 30 lainnya terluka akibat tembakan dan serangan artileri Israel dalam periode yang sama. Dengan demikian, jumlah korban jiwa di kalangan pencari bantuan sejak Maret 2025 telah meningkat menjadi 2.605 orang, sedangkan 19.124 lainnya mengalami luka-luka.


Layanan darurat masih belum mampu menjangkau banyak korban luka maupun jenazah yang tertimbun reruntuhan atau tergeletak di jalan-jalan wilayah yang hancur akibat perang. Hal ini terjadi karena pasukan pendudukan Israel terus menargetkan ambulans dan tim pertahanan sipil, menurut keterangan otoritas kesehatan setempat.


Agresi genosidal Israel terus berlangsung tanpa henti meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah menyerukan gencatan senjata segera, serta Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan perintah agar diambil langkah-langkah untuk mencegah genosida dan meringankan krisis kemanusiaan yang parah di Jalur Gaza.


Tepat dua tahun pada Oktober 2025 serangan tanpa henti telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur Gaza, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas air bersih.

 

Badan-badan kemanusiaan internasional memperingatkan bahwa lebih dari dua juta penduduk Gaza kini menghadapi kelaparan dan kekurangan obat-obatan, sementara akses bantuan tetap sangat terbatas akibat blokade dan pemboman berulang terhadap rute-rute distribusi.


Sejumlah negara dan organisasi internasional terus menyerukan penghentian agresi Israel. Negara-negara seperti Afrika Selatan, Spanyol, Irlandia, dan Malaysia mendesak komunitas global agar menegakkan keputusan Mahkamah Internasional dan menuntut pertanggungjawaban Israel atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

 

Namun hingga kini, tidak ada langkah nyata yang berhasil menghentikan serangan maupun mengakhiri penderitaan rakyat Palestina di Gaza.