Amad (82) mendorong kursi roda sahabatnya, Mahrum (77) di pelataran timur Masjid Nabawi, Madinah, Kamis (7/6/2023). Keduanya adalah jamaah kloter 23 Jakarta Pondok Gede. (Foto: MCH)
Makkah, NU Online
Pemerintah Indonesia pada tahun ini memberangkatkan sedikitnya 221 ribu jamaah haji. Kuota normal pascapandemi ini membuat haji 2023 menghadapi sejumlah tantangan: Tanah Suci yang sangat padat, jamaah lansia yang mencapai 30 persen, dan musim panas Arab Saudi yang temperaturnya bisa hingga 45 derajat celcius.
Kepala Sektor 8 di Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ramza Husmen, berpesan kepada petugas dan jamaah haji agar saling tolong-menolong serta bahu-membahu. Menurutnya, jabatan-jabatan seperti ketua kloter, ketua rombongan, dan lain sebagainya hanyalah jabatan sementara saat penyelenggaraan ibadah haji.
"Tapi yang kekal adalah amalan kita untuk saling berbuat baik, saling menolong dan saling membantu menyempurnakan ibadah haji," kata Ramza di Makkah, Jumat (9/6/2023).
Ramza mengatakan, jangan sampai ada jamaah haji yang niatnya hanya untuk beribadah dan sering ke Masjidil Haram, tapi mengabaikan jamaah haji lainnya yang membutuhkan pertolongan seperti jamaah haji lansia. Ada jamaah haji Indonesia tergeletak jangan ditinggalkan, justru harus dibantu karena harus saling membantu sesama jamaah haji.
Ia berpesan, teman sesama satu regu dan satu rombongan harus saling peduli. Jamaah haji harus saling tolong-menolong, jangan egois atau hanya memikirkan diri sendiri.
"Jamaah haji jangan hanya fokus ke habluminallah (relasi baik dengan Allah, red) tapi mengabaikan habluminannas (relasi baik dengan sesama manusia, red), jamaah haji harus baik habluminallah dan habluminannas-nya juga," ujar Ramza.
Jamaah haji lansia tahun ini berjumlah 67.199 orang. Sebanyak 380 jamaah berusia di atas 95 tahun, 6.594 jamaah berusia 86-95 tahun, 12.559 jamaah berusia 76-85 tahun, dan 47.666 jamaah berusia 65-75 tahun. Keterangan ini merupakan data Kementerian Agama RI pada 1 April 2023.
Selain banyaknya lansia, haji tahun ini juga bertepatan dengan suhu Makkah yang berkisar antara 30-45 derajat celcius. Kondisi ini rentan memicu sejumlah kemungkinan buruk, mulai dari kaki melepuh, dehidrasi, heat exhaustion atau kondisi kelelahan yang ekstrem sebab tubuh terpapar suhu panas disertai dehidrasi, serta heat stroke atau kondisi cedera panas yang paling serius dan dapat menyebabkan kematian.
Kepala Klinik Kesehatan Haji (KKHI) Makkah dr Edi Supriatna mengatakan, jamaah perlu menerapkan sistem yang saling mendukung. Lansia perlu mendapat bantuan dari rekan sekamarnya.
"Kalau ingin melakukan aktivitas ibadah, itu betul-betul didampingi. Kalau perlu didampingi dalam melakukan ibadah, digunakan kursi roda, dan lain lain dan terus didampingi sampai selesai ibadahnya," jelasnya.
Kemudian, sambungnya, jamaah haji lansia yang memiliki komorbid mesti tetap minum obat yang rutin diminum dari Indonesia. "Ini untuk membantu agar penyakit tidak kambuh di sini," papar Imran.
Pewarta: Mahbib Khoiron
Editor: Aiz Luthfi