Jepang Bershalawat, Puncak Hari Santri dan Peringatan Maulid Nabi
Senin, 23 November 2020 | 23:00 WIB
Shizuoka, NU Online
Pembacaan shalawat menggema di Jepang, Ahad (22/11), tepatnya di Shizuoka, sebuah prefektur (provinsi) yang berjarak sekitar 174 kilometer dari Tokyo. Acara yang bertajuk Jepang Bershalawat itu digelar oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang sebagai puncak peringatan Hari Santri 2020 sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar yang didapuk untuk memberikan tausiyah secara virtual menekankan pentingnya warga NU di Jepang untuk melestarikan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), menjaga akhlak, dan mematuhi peraturan tempat kerja dan pemerintah Jepang. Sebab, menjaga akhlak yang baik merupakan kunci sukses seseorang di manapun berada.
“Tunjukkan bahwa umat Islam dan orang Indonesia itu disiplin dan berakhlak mulia,” pintanya.
Menurut Kiai Marzuki, disiplin dan akhlak sangat penting dimiliki oleh warga NU dan siapapun, lebih-lebih hidup di rantau. Dengan begitu, maka hal tersebut tentu akan menjadi catatan tersendiri bagi perusahaan Jepang. Sehingga kalau (perusahaan Jepang) membutuhkan tenaga kerja lagi, maka orang Indonesia yang menjadi pilihannya.
“Dan juga harus hemat menabung, sehingga bisa mandiri sepulang dari Jepang,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Perwakilan KBRI Tokyo, Tri Purnajaya menegaskan bahwa perjuangan umat Islam, alim ulama, santri, dan pengasuh pondok pesantren tidak bisa diremehkan dalam upaya memerdekakan Indonesia. Sebab, tanpa perjuangan dan pengorbanan mereka mustahil Indonesia bisa lepas dari penjajahan.
“Saya sangat mengapresiasi panitia, Insyaallah acara ini bermanfaat untuk mengingatkan perjuangan para ulama,” ungkapnya saat memberikan sambutan secara virtual.
Pak Tri, sapaan akrabnya, menyatakan bersyukur atas terselenggaranya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di tengah kondisi pandemi COvid-19. Katanya, wabah Corona merupakan ujian berat bagi seluruh bangsa di dunia. Tidak satu negarapun yang lolos dari dampak virus Corona, baik efek sosial maupun ekonomi.
“Melalui peringatan Maulid Nabi ini, kita semua berdoa agar dunia dan umat Islam mampu mengatasi musibah ini (Corona). Jepang (saat ini) memasuki gelombang ketiga Corona, mari menjaga protokol kesehatan,” pintanya.
Ia meminta warga negara Indonesia yang ada di Jepang untuk memanfaatkan momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad untuk bersatu, bahu-membahu membantu mengatasi kesulitan yang dialami warga Indonesia baik yang ada di Jepang maupun di tanah air.
“Saya yakin KBRI Tokyo dapat mengatasi masalah yang ada bersama bapak-bapak sekalian,” ujarnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan hadiah bagi para pemenang empat lomba dalam rangka memperingati Hari Santri. Keempat lomba itu adalah lomba azan, kaligrafi, lagu reliji, dan MTQ.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin