Jakarta, NU Online
Beberapa orang yang berada di Bandara Aden, Yaman mungkin tidak mengira bahwa akhir tahunnya bakal dilewati oleh peristiwa tragis, yaitu ledakan. Kejadian tersebut seketika membuat ramai seisi bandara karena panik. Mereka berlarian menjauhi titik ledakan.
Tapi naas, Arab News melaporkan bahwa 27 orang tewas dan 40 orang lainnya mengalami luka-luka. Kondisi bandara pun porak-poranda.
Terlihat pecahan kaca di mana-mana dan beberapa sudut bandara hancur. Tak hanya masyarakat sipil, sejumlah tentara yang disiagakan di bandara juga terlihat sibuk berlarian.
Orang-orang di Bandara Aden,Yaman berlarian setelah mengetahui terjadi ledakan. (Foto: AP Photo)
Menteri Informasi Yaman Moammar Al-Eryani menyatakan seluruh pejabat pemerintahan tidak ada yang terluka. Eryani menuding ledakan itu sebagai aksi "pengecut" gerakan militan Houthi.
"Kami meyakinkan warga kami bahwa anggota kabinet pemerintahan baik-baik saja dan kami jamin serangan teroris pengecut oleh militer Houthi yang didukung Iran tidak akan menghalangi kami menjalankan tugas patriotik," ujar Eryani dalam unggahan akun Twitter-nya.
Sumber AFP menyebut jumlah korban kemungkinan akan meningkat. Sebuah organisasi kemanusiaan medis internasional, Doctors Without Borders, tengah menyiapkan rencana penanganan kesehatan bagi korban dalam jumlah besar. Ledakan pertama terjadi di terminal bandara.
Kondisi pasca-ledakan di salah satu ruang tunggu Bandara Aden. (Foto: AP Photo)
Tak lama setelahnya, ledakan kedua kembali terjadi ketika orang-orang berusaha menolong korban yang terluka. Suara tembakan sesekali terdengar setelahnya.
Juru bicara pemerintah Yaman Rajih Badi meminta investigasi internasional atas serangan teroris yang ia sebut menargetkan seluruh anggota kabinet.
"Ini terlalu cepat untuk menuding pihak manapun sebelum investigasi mengungkap siapapun yang mengeksekusi serangan, termasuk (menuding) Houthi," ujar Badi kepada AFP.
Suasana pasca-ledakan di Bandara Aden. (Foto: AP Photo)
Ledakan terjadi beberapa saat setelah pesawat yang membawa menteri pemerintah baru mendarat di bandara.
Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi melantik kabinet pemerintah baru Yaman pada Sabtu (26/12) lalu di Riyadh, Arab Saudi.
Kabinet itu terdiri dari perwakilan wilayah utara dan selatan Yaman. Pemerintahan baru itu diharapkan bisa mengakhiri perebutan kekuasaan antara pendukung Hadi dan kelompok separatis yang telah membawa Yaman ke krisis kemanusiaan selama bertahun-tahun.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon