Korban Tewas Demo atas Kematian Amini Terus Bertambah, Kini Jadi 92 Orang
Senin, 3 Oktober 2022 | 21:00 WIB
Jakarta, NU Online
Organisasi Iran Human Right (IHR) yang berbasis di Norwegia melaporkan sedikitnya 92 orang tewas dalam aksi demonstrasi Iran. Demo itu meletus setelah Mahsa Amini (22) dinyatakan meninggal dunia dalam tahanan usai ditangkap oleh polisi moral.
Aksi unjuk rasa tersebut telah berlangsung selama dua minggu dan kian meluas di berbagai penjuru Iran. Kebanyakan pengunjuk rasa merupakan perempuan yang menentang pengekangan terkait kebijakan yang mengatur perempuan di Iran.
Isu perempuan di Iran kemudian semakin meluas menjelang akhir pekan lalu, Jumat (30/9/2022). Kericuhan pecah di tengah demonstrasi di daerah perbatasan Iran-Pakistan.
Disebutkan bahwa sedikitnya 41 orang juga tewas akibat tindakan keras pasukan keamanan Iran dalam bentrokan di kota Zahedan, Provinsi Sistan-Baluchistan.
“Pembunuhan pengunjuk rasa di Iran, terutama di Zahedan, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Direktur IHR Mahmood Amiry-Moghaddam, melansir Al Arabiya, Senin (3/9/2022).
“Masyarakat internasional memiliki kewajiban untuk menyelidiki kejahatan ini dan mencegah kejahatan lebih lanjut dilakukan oleh Republik Islam,” imbuhnya.
IHR menggambarkan insiden tersebut sebagai Jumat berdarah di Zahedan. Unjuk rasa itu dipicu oleh dugaan bahwa seorang kepala polisi di kota pelabuhan Chabahar, Provinsi Sistan-Baluchistan, memperkosa seorang gadis berusia 15 tahun dari minoritas Sunni Baluch.
Adapun identitas korban tewas tersebut, IHR melanjutkan, telah dikonfirmasi oleh organisasi non pemerintah Baluch Activists Campaign (BAC). Ini berarti, sedikitnya 133 orang telah tewas secara total pada protes di Iran selama dua minggu terakhir.
Sementara itu, pemerintah Iran mengatakan bahwa lima anggota Garda Revolusi tewas di Zahedan dalam apa yang digambarkan media resmi sebagai "insiden teroris." Media pemerintah mengatakan pada hari Sabtu bahwa total 19 orang telah tewas.
Provinsi Sistan-Baluchistan merupakan salah satu provinsi termiskin di Iran. Selain itu, provinsi itu juga diketahui rumah bagi suku minoritas Baluch yang sebagian besar merupakan kelompok beraliran Islam Sunni.
Para aktivis selama beberapa bulan terakhir mengeluh bahwa narapidana Baluch dieksekusi dalam jumlah yang tidak proporsional ketika hukuman gantung melonjak di Republik Islam.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi