Ketum PBNU Sambut Baik Ajakan Dubes Iran Perkuat Kerja Sama di Sektor Internasional
Kamis, 27 Januari 2022 | 16:30 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima cendera mata dari Duta Besar (Dubes) Iran Mohammad Azad di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)
Syifa Arrahmah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Iran Mohammad Azad di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022).
Dalam pertemuan itu keduanya membahas potensi kerja sama pada berbagai sektor antara NU dengan Iran. Di antaranya, mewujudkan visi besar Gus Dur, yaitu turut berkontribusi memecahkan persoalan internasional.
“Saya bertemu dengan Yang Mulia Dubes Iran untuk Indonesia. Saya sampaikan bahwa kita punya agenda utama untuk menghidupkan idealisme dan visi Gus Dur,” kata Gus Yahya demikian sapaan karibnya.
Salah satu caranya, tutur dia, adalah dengan membangun kerja sama dengan Iran. Kerja sama ini diharapkan mampu mewujudkan visi yang selama ini dicita-citakan Gus dur, mengingat juga Iran merupakan salah satu aktor utama di dalam pergulatan internasional.
“Kita tidak mungkin bisa mencapai solusi yang baik dari berbagai macam masalah internasional tanpa melibatkan Iran dalam prosesnya,” tutur tokoh yang pernah menjabat sebagai Juru Bicara Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid itu.
Untuk itu, ia memandang wacana kerja sama ini perlu secepatnya ditindaklanjuti dengan dialog-dialog yang lebih konkret agar ke depan NU dapat langsung terlibat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan global.
“Sangat penting bagi NU, karena kita ingin terlibat di dalam pergulatan untuk mencari jalan keluar berbagai masalah internasional itu. Maka, penting sekali NU menjalin hubungan dan kerja sama dengan Iran,” jelas Pendiri Institut Bayt Ar-Rahmah Li ad-Da’wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin di California, Amerika Serikat itu.
Mengetahui ajakannya disambut baik oleh Ketum PBNU, Dubes Iran, Mohammad Azad mengungkapkan rasa syukur. Menurutnya, sambutan baik itu adalah bukti bahwa Iran dan NU sejak dulu mempunyai hubungan yang baik dari segi sejarah.
“Terima kasih banyak, Gus Yahya. Saya setuju bahwa hubungan antara Iran dan Nahdlatul Ulama sangat erat apalagi dari segi sejarah,” ungkap Dubes Azad.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan berusaha sesegera mungkin mewujudkan wacana kerja sama tersebut. “Kami sudah membahas beberapa hal yang bisa mempererat hubungan NU dan Iran. Dan Insyaallah kami terus berusaha semaksimal mungkin mewujudkan itu,” jelasnya.
Pada kunjungan tersebut, Dubes Asad yang didampingi asistennya tak lupa memberikan cenderamata berupa kerajinan bernama Minakari. Minakari secara tradisional dihiasi dengan gambar burung dan pola bunga yang cantik dengan latar belakang biru, merah, atau hijau.
Setelah bertukar cenderamata Dubes Iran dan Ketum berfoto bersama di depan lukisan pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari di beranda ruangan Gus Yahya.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua