Kunjungi PBNU, Dubes Palestina Ingin Perkuat Hubungan dengan NU
Senin, 24 Januari 2022 | 14:45 WIB
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun melawat ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (24/1/2022). Pada kunjungan tersebut Dubes Zuhair disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya.
Dubes Zuhair menyampaikan bahwa kunjungannya tersebut dalam rangka memperkuat hubungan antara Palestina dan NU yang sudah terbentuk sejak dulu.
“Kami ingin menguatkan hubungan antara Nahdlatul Ulama dengan Palestina yang sebenarnya sudah terbentuk sejak lama,” katanya dalam Konferensi Pers usai pertemuan di Lantai 3, Gedung PBNU.
Selain itu, Dubes Zuhair juga menyampaikan terkait kondisi politik Palestina saat ini. Dia mengatakan bahwa pihak Israel masih terus melakukan penyerangan terhadap warga Palestina. Dengan kondisi demikian, lanjut Zuhair, pihaknya akan terus melakukan upaya untuk kedamaian bagi warga di sana.
“Yang kami sampaikan bahwasanya Palestina tetap ingin melakukan perdamaian di atas tanah yang damai. Kami juga akan selalu berada di pihak Palestina dan terus mendukung Palestina,” ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Zuhair mengucapkan selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf atas terpilihnya sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmat 2022-2027.
“Kami sangat senang sekali pada hari ini bertemu dengan yang terhormat KH Yahya Cholil Staquf. Selamat dari rakyat Palestina atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU saat ini,” katanya.
Menanggapi hal itu, Gus Yahya menegaskan bahwa salah satu prinsip penting yang dipegang NU dari sejak didirikan sampai saat ini adalah memperjuangkan hak-hak manusia termasuk untuk warga Palestina.
“NU akan senantiasa bersama-sama dengan rakyat Palestina melalui upaya-upaya kemanusiaan. Saya sebagai pribadi maupun sebagai Ketua Umum NU akan terus berupaya untuk menyumbang sesuatu sebagai bentuk kontribusi untuk menuju jalan keluar ke masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina,” terang tokoh kelahiran Rembang, 16 Februari 1966 itu.
Sebagaimana diketahui, sejak dulu NU selalu membela hak-hak kemanusiaan rakyat Palestina. Seperti yang pernah dilakukan oleh kiai-kiai pesantren di lingkungan NU dalam menaruh perhatian besar untuk kemerdekaan rakyat Palestina dari penjajahan kaum Zionis.
Berikutnya, perhatian kiai pesantren ini dibalas oleh rakyat Palestina dengan mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 M, bertepatan 9 Ramadhan 1364 H.
Pernah juga saat PBNU di bawah pimpinan KH Mahfudz Shiddiq tepatnya pada 12 November 1938, PBNU mengedarkan seruan kepada seluruh ormas Islam di Indonesia dan mengajak kepada semua elemen bangsa untuk mengambil sikap tegas atas apa yang dilakukan oleh bangsa Yahudi.
Dalam peristiwa itu, NU menyerukan kepada umat Islam agar bersama bahu-membahu dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan agama dan kemerdekaan tanah air mereka dari cengkraman penjajah dan komplotan Zionisme.
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Aiz Luthfi