Margaret Ajak Pengurus Fatayat NU Malaysia Perkuat Khidmah dan Perjuangan
Selasa, 21 Maret 2023 | 18:00 WIB
Ketum PP Fatayat, Margaret Aliyatul Maimunah (kedua dari kiri) usai pelantikan Fatayat NU Malaysia masa khidmah 2022-2025, Ahad (19/3/2023). (Foto: istimewa)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah mengajak seluruh jajaran pengurus PCI Fatayat NU menguatkan khidmah dan perjuangan menuju 1 visi Fatayat NU dengan berbagai strategi.
Hal itu disampaikannya saat pelantikan Pengurus Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Malaysia masa khidmah 2023-2025, Ahad (19/3/2023).
Pelaksanan pelantikan yang sekaligus dengan program kaderisasi Latihan Kader Dasar (LKD) Fatayat NU itu diselenggarakan di Gedung Datin Seri Banquet Centre Lot 944, Kompleks Dato’ Haji Kamaruzaini 1, Jalan Kerdas 4 Off, Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (19/3/2023).
"Menuju 1 visi Fatayat NU yaitu ‘Menguat Bersama, Maju Bersama untuk Perempuan Indonesia dan Peradaban Dunia’," kata Margaret dalam keterangannya kepada NU Online, Selasa (21/3/2023).
Margaret menjabarkan sedikitnya terdapat enam strategi utama menuju visi Fatayat NU. Pertama, penguatan struktur PCI Fatayat NU Malaysia.
"Pentingnya menata organisasi melalui peguatan kaderisasi, karena pengkaderan itu jantungnya organisasi," terang Margaret.
Kedua, penguatan pengurus dan kader PCI Fatayat NU Malaysia. “Menata kembali struktur dan administrasi kelembagaan berbasis data supaya tertib organisasi,” ucap dia.
Ketiga, menjadikan PCI FNU Malaysia sebagai rumah yang nyaman, aman, dengan mengedepankan nilai kekeluargaan dan nilai-nilai berlandaskan Islam ahlussunnah wal jamaah an nahdliyyah.
Selain itu, menjadikan PCI Fatayat NU Malaysia sebagai sumber pengetahuan dan pengalaman bagi siapapun yang berada di dalamnya dan menjadi wadah yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan kader.
Keempat, menggerakkan organisasi melalui penyusunan program kerja yang dapat menjawab kebutuhan dan kepentingan kader, berbasis pada kondisi kader.
“PCI Fatayat NU Malaysia terdiri dari pekerja migran Indonesia dan para pelajar, maka dalam mengembangkan organisasi juga perlu disesaikan dengan konteksnya untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” paparnya
Berkaitan dengan hal ini, Margaret mengatakan PCI Fatayat NU Malaysia perlu melakukan penguatan bidang Advokasi, Hukum, dan Politik dengan memperkuat Lembaga pendampingan bagi para perempuan pekerja migran yang mengalami permasalahan di Malaysia.
Kelima, penguatan bidang dakwah kaitannya organisasi Fatayat NU sebagai sumber pengetahuan islam, amaliah Islam berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah, terutama yang berkaitan dengan perempuan dan anak.
Terakhir, pentingnya penguatan aktifitas terkait dengan penguatan kemandirian ekonomi perempuan serta penguatan kesehatan reproduksi.
“Semua program dan kegiatan dilakukan bersama-sama melalui kaderisasi agar tercipta gerakan menguat bersama, maji bersama untuk perempuan Indonesia dan peradaban dunia,” tutup dia.
Kegiatan pelantikan dan kaderisasi LKD dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Malaysia Ustadz Rudy Mahfudz, perwakilan KBRI Malaysia Yossy Iskandar, Presiden Pertubuhan Nahdlatul Ulama Kuala Lumpur Selangor (PNUKS) Ahmad Mu'iddi Rofi'i, Muntaha, Hilal, dan keluarga Besar PCINU Malaysia.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan