Internasional

Melihat Semangat Peringatan Harlah Ke-76 Muslimat NU di Malaysia

Senin, 28 Maret 2022 | 15:09 WIB

Melihat Semangat Peringatan Harlah Ke-76 Muslimat NU di Malaysia

Pemotongan tumpeng pada perigatan harlah ke-76 Muslimat NU, Ahad (27/3/2022). (Foto: istimewa)

Kuala Lumpur, NU Online

Memeriahkan peringatan hari lahir ke-76 Muslimat Nahdlatul Ulama, Muslimat NU Malaysia menyelenggarakan acara khatmil Qur’an. Seiring menurunnya kasus Covid-19, selain secara online, acara tersebut juga digelar secara offline di rumah kediaman Mimin Mintarsih, Ketua Umum PCI Muslimat NU Malaysia di Sungai Mulia 5, Gombak, Selangor, pada Ahad (27/3/2022). 

 

"Acara ini sebenarnya lebih merupakan puncak dari kegiatan khatmil qur’an yang memang sudah menjadi program rutin kami (Muslimat NU Malaysia)," terang Mimin dalam rilis yang diterima NU Online.

​​​​​​

Ia mengatakan selama pandemi Covid-19, Muslimat NU Malaysia juga telah mengkhatamkan al-Qur’an sebanyak 346 kali. "Dan pada bulan Ramadhan ini, program kita adalah setiap ibu-ibu Muslimat harus mengkhatamkan minimal satu juz setiap hari," ujarnya bersemangat.

 

Pada khatmil Qur'an, diawali dengan pembacaan Al-Qur’an secara simultan oleh semua yang hadir pada pukul 12.00 waktu Malaysia. Setelahnya dilanjutkan dengan seremonial acara pada 14.30.

 

Dalam sambutannya, selain tentang Khotmil Qur’an, Mimin menyatakan beberapa program ke depan yaitu pembukaan kelas agama dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Termasuk di dalamnya adalah umrah bersama yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2022.

 

Ibu Nyai Said Aqil Siroj, selaku Pembina PCI Muslimat NU, turut juga memberikan sambutan secara online. "Alhamdulillah, dalam usia yang ke-76 ini, Muslimat NU tidak pernah berhenti berjuang di bidang keagamaan, sosial, dan pemberdayaan perempuan dan anak-anak," terangnya.

 

Nyai Said Aqil Siroj berharap warga dan Pimpinan Organisasi Muslimat NU menjadi manusia yang dapat memberi manfaat semaksimal mungkin bagi umat dan bangsa Indonesia.

 

Dari pihak Pertubuhan Nahdlatul Ulama Malaysia, Ustadz Ahmad Muidi yang berpesan agar ikhlas menjadi fondasi utama dalam setiap gerak dan kegiatan Nahdliyin. 

 

"Di NU, dalam melakukan hal apa saja, kita harus ikhlas. Sebab, kalau tidak ikhlas, maka kita tidak akan pernah maju," ujarnya.

 

Sementara itu, Dr Mahbubi Ali yang didapuk sebagai penceramah dalam acara tersebut berpesan kepada hadirin agar membaca Al-Qur’an menjadi rutinitas yang dibiasakan dalam keluarga. Bacaan al-Qur’an yang konsisten akan menjadi obat bagi beragam penyakit.

 

Selain itu, lanjutnya, rajin membaca Al-Qur’an akan melahirkan ketenangan dalam hidup. Ketenangan inilah yang banyak dirindukan oleh manusia di era modern ini. 

 

Dalam acara yang diikuti sebanyak 76 hadirin tersebut, ia juga secara khusus menyinggung tentang semangat perjuangan dalam NU. 

 

"Siapa saja yang mengamalkan ilmunya dengan cara (misalnya) berjuang untuk NU maka ia akan terus mendapat pahala selama yang diperjuangkannya tersebut terus dilaksanakan. Walaupun orang yang bersangkutan tersebut sudah meninggal," lanjutnya.

 

Acara juga dihadiri oleh tujuh ketua ranting Muslimat NU Malaysia, Ustadz Liling Sibro Malisi selaku Mustasyar, para pengurus, dan juga para ketua Banom (Badan Otonom) PCINU Malaysia. 


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan