Kuala Lumpur, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia meresmikan Pondok An-Nahdlah di Tanjong Sepat Malaysia. Pondok yang diresmikan Ahad (24/4/2022) tersebut merupakan satu-satunnya pondok pesantren yang dimiliki PCINU di luar Indonesia.
Wakil Ketua PCINU Malaysia, M. Fuad Hadziq mengatakan pondok bermula karena selama kurang lebih dua tahun belakangan ini pondok telah menjelma menjadi sebuah pesantren yang menjadi kawah candradimuka para santri. "Bukan saja untuk santri dari Indonesia akan tetapi dari orang Melayu Malaysia. Kurikulumnya pun dibuat seperti pondok pesantren di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online, Rabu (1/5/2022).
Dengan bertambahnya waktu, dari hari ke hari para santri berdatangan dari berbagai penjuru negeri. Asrama menjadi kebutuhan utama dalam mencari ilmu. "Bertepatan pada peringatan Nuzulul Quran, diresmikanlah beberapa asrama yang langsung diresmikan oleh Dato’ di Malaysia. Sebagai info, Dato’ ini adalah gelar kebangsawanan di Malaysia yang identik dengan berlimpahnya materi," terangnya.
Ratusan hadirin tampak meriah menyambut acara mulia ini. Hadir di acara ini pula, hampir seratusan anak yatim disantuni dari segenap penjuru Malaysia.
Tak lengkap jika acara di Malaysia tetapi tidak diisi tausiyah oleh orang Melayu pula. Penceramah tampak hidmat memberikan tausiyah. Pantun pun tak ketinggalan menghiasi isi ceramahnya. Banyak sekali kata mutiara keluar sebagai pesan penceramah. Salah satunya akan pentingnya Al-Quran menjadi benteng dari buruknya efek teknologi kepada anak-anak.
Pondok pesantren menjadi satu-satunya tempat yang ideal dari gempuran buruknya pergaulan. Para ustad-ustad dituntut untuk tanggap dan cepat dalam melindungi anak terjun lebih buruk pergaulannya. Sehingga diharapkan anak-anak digembleng di pesantren terutama pondok pesantren An Nahdloh Tanjong Sepat Malaysia.
Acara dipadadi para pengunjung seperti dari pengurus PCINU Malaysia, badan dan lembaga, segenap MWCNU dan ranting, warga dusun Melayu, santri-santri Melayu dan Indonesia. Tampak hadir Ustad Rudi Mahfud Ketua PCINU Malaysia, Ustadz Nur Kholish Ketua Panitia, Imam masjid Tanjong Sepat, Dewan Asatidz pesantren An Nahdloh, Nahdliyin dan warga Melayu Malaysia.
Pondok dibangun di atas tanah wakaf dengan iuran bersama terutama infak dari donatur NU Malaysia dan orang Melayu. Pondok menempati lahan seluas sekitar 1,5 hektar dan sedang diperluas kembali. Ruangan yang tersedia adalah mushala, beberapa asrama, rumah ustadz, dapur bersama, ruang madrasah.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua