Masjid Tertua di Shepparton Australia Buka Pintu untuk Kunjungan Non-Muslim
Senin, 6 Maret 2023 | 14:00 WIB
Jakarta, NU Online
Sebuah masjid tertua di Shepparton, di Negara bagian Victoria, Australia telah membuka lebar-lebar pintunya bagi seluruh masyarakat, termasuk non-muslim yang ingin berkunjung.
Masjid yang berada di kawasan Acacia Street tersebut baru-baru ini selesai direnovasi dan langsung menerima kunjungan pemimpin gejera dan masyarakat pada Ahad, (5/3/2023), seperti dilansir dari Shepparton News.
Masjid Muslim yang dikenal juga dengan Masjid Albania itu didirikan oleh komunitas Muslim Albania di Victoria, Australia. Masjid Albania diyakini sebagai masjid pertama yang dibangun di Shepparton oleh migran asal Albania pada tahun 1950-an.
“Sangat membantu masyarakat. Kita perlu mengenal satu sama lain dan kita perlu menerima satu sama lain, tetapi pertama-tama, kita perlu tahu siapa Anda, siapa saya, bertatap muka, menyebarkan nilai-nilai kita,” ungkap Imam Masjid Albania, Hysni Merja.
“Hari ini, sebenarnya, kami memahami bahwa 99 persen dari nilai-nilai kami telah disebarkan,” imbuhnya.
Pengunjung yang mendatangi masjid tersebut berkesempatan mengelilingi masjid, dan mendapatkan penjelasan sejarahnya serta peranannya bagi umat Islam.
Sementara itu, Presiden Albanian Moslem Society Shepparton Reg Qemal menjelaskan bahwa upaya pembangunan masjid telah dimulai pada 1950 dengan rencana lanjutan untuk membangun pusat komunitas dan tempat ibadah.
“Itu bagian dari budaya kami. Komunitas Albania telah ada di sini selama lebih dari 100 tahun, dan telah menjadi bagian besar dari Shepparton,” kata dia.
“Kami bangga dengan budaya kami. Kami tahu siapa kami. Kami orang Australia, tapi kami tahu warisan kami dan kami tahu budaya kami dan itu sesuatu yang bisa dibanggakan,” tambahnya.
Sekilas Masjid Albania
Dilansir dari Heritage Council Victoria, peletakan batu pertama untuk pembangunan masjid perdana di Shepparton Victoria tersebut dilangsungkan pada tahun 1956. Konstruksi masjid dibangun dari bata krem yang mencerminkan gaya bangunan pinggiran kota yang populer di tahun 1950-an.
Pada tahun 1960, secara resmi masjid tersebut dibuka sebagai Masjid Albania, Shepparton, atau dalam bahasa Albania, Xhamia Shqiptare, Shepparton. Pada saat itu, Jalan Acacia masih berupa hamparan padang rumput yang jauh di luar batas pemukiman kota Shepparton.
Masjid tersebut dibangun oleh masyarakat sebagian besar melalui sumbangan tenaga kerja, peralatan dan sumber daya keuangan.
Acara peresmian masjid Albania pada saat itu dihadiri oleh beberapa pejabat, termasuk Duta Besar Republik Indonesia.
Selain untuk memfasilitasi kegiatan keagamaan, masjid telah beroperasi sebagai pusat komunitas bagi Muslim Albania selama periode pascaperang sebagai lokasi transmisi budaya dan bahasa.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Lutfhi