Internasional

Muslim Tiongkok Dinilai Jadi Kekuatan Baru Diplomasi Dunia Islam

Sabtu, 8 November 2025 | 08:00 WIB

Muslim Tiongkok Dinilai Jadi Kekuatan Baru Diplomasi Dunia Islam

Kiai Said (kanan) saat berdialog dengan komunitas Muslim Xinjiang Tiongkok. (Foto: Dok LPOI)

Jakarta, NU Online
Komunitas Muslim di Tiongkok memiliki peran strategis sebagai kekuatan baru diplomasi dunia Islam. Keberadaan umat Islam di Negeri Tirai Bambu itu berpotensi besar menjadi jembatan penghubung antarperadaban global.


Hal itu disampaikan Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Prof KH Said Aqil Siroj di-sela sela kunjungan ke sejumlah wilayah Muslim di Tiongkok, termasuk ke Xinjiang, pada 3–7 November 2025.

 

Dalam kunjungan itu, rombongan LPOI menyaksikan langsung kehidupan umat Islam yang menurutnya berlangsung damai dan harmonis di bawah jaminan konstitusi negara Tiongkok.


"Muslim Tiongkok memiliki potensi besar menjadi connecting bridge bagi peradaban dunia Islam. Mereka bisa memperkuat jejaring budaya, ekonomi, dan spiritual global,” ujar Kiai Said dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (7/11/2025).


Ia menilai, Tiongkok telah berhasil menempatkan diri sebagai pemimpin sekaligus pusat peradaban modern dunia. Sistem sosial, budaya, pemerintahan, hingga teknologi negeri itu, menurutnya, berdiri kokoh di tengah gejolak global.


"Tiongkok telah menjadi trend setter dalam banyak hal. Daya tahan dan daya saing mereka sebagai negara sosialis modern benar-benar teruji,” ungkap Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur Jaksel itu.


Ruang bagi Agama dan Tradisi Islam
Kiai Said menuturkan, meskipun bukan negara agama, Tiongkok tetap memberi ruang bagi semua agama untuk tumbuh. Ia menyebut pemerintah Tiongkok tidak hanya menjamin kebebasan beribadah, tetapi juga merawat situs-situs sejarah Islam seperti masjid kuno dan makam tokoh Muslim.

 

"Kami melihat pemerintah Tiongkok menunjukkan perhatian besar terhadap pelestarian warisan Islam. Ini bukti penghormatan terhadap sejarah dan kontribusi umat Muslim di Tiongkok,” ujarnya.

 

Terkait dengan narasi yang kerap muncul di dunia Barat soal kondisi Muslim Uighur, Kiai Said menyatakan temuan lapangan menunjukkan fakta yang berbeda. Ia menegaskan masyarakat Uighur hidup dalam suasana damai, bahagia, dan memiliki fasilitas kehidupan yang memadai.

 

Diplomasi Muslim Global
Lebih jauh, Kiai Said melihat komunitas Muslim Tiongkok dapat menjadi bagian penting dari soft diplomacy dunia Islam.

 

Dengan ekosistem halal dan budaya Islam yang terus berkembang, umat Islam Tiongkok bisa menjadi penghubung peradaban global yang menjembatani Timur dan Barat.

 

"Kehadiran Muslim Tiongkok dapat menjadi ujung tombak diplomasi budaya dan ekonomi umat Islam dunia. Ini peluang strategis yang harus dimanfaatkan,” ujar Kiai asal Cirebon Jawa Barat ini.