Topan Ragasa Badai Terkuat 2025 Landa Tiongkok Selatan
NU Online · Kamis, 25 September 2025 | 15:00 WIB
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Topan Ragasa, yang disebut sebagai badai tropis terkuat di dunia pada tahun 2025, telah melanda wilayah selatan Tiongkok pada Rabu sore (24/9/2025). Badai yang dijuluki "Raja Badai" oleh ahli cuaca Tiongkok ini mendarat di sekitar Pantai Pulau Hailing, Yangjiang, Provinsi Guangdong, dengan kecepatan angin mencapai 144 km/jam.
Angka ini menunjukkan penurunan dari kecepatan sebelumnya yang tercatat 212 km/jam di Kota Zhuhai pada Selasa (23/9/2025), sebagaimana dilaporkan oleh South China Morning Post.
Baca Juga
7 Tips Aman saat Terjebak Badai Petir
Menghadapi ancaman badai ini, Pemerintah Tiongkok telah mengevakuasi hampir dua juta orang dari Provinsi Guangdong untuk meminimalisasi dampak buruknya.
Sebelum mencapai Tiongkok daratan, Topan Ragasa terlebih dahulu menyapu bagian utara Filipina dan Taiwan. Di Taiwan, hujan deras akibat topan menyebabkan Danau Penghalang Sungai Matai'an di Hualien meluap.
Menurut laporan China News, luapan air tersebut menerjang Kota Guangfu, mengakibatkan banjir yang menewaskan 17 orang, melukai banyak korban, dan meruntuhkan sejumlah bangunan.
Dampak topan juga menyebabkan sejumlah bandara ditutup sementara, terjadi penundaan penerbangan, serta pemadaman listrik di beberapa wilayah.
Saat ini, Topan Ragasa terus bergerak ke arah barat melintasi Tiongkok selatan. Vietnam kini bersiap menghadapi kedatangan badai ini. Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Vietnam memperkirakan Ragasa akan melemah menjadi badai tropis saat tiba di Vietnam. Meski melemah, badai ini diperkirakan tetap membawa hujan lebat, angin kencang, dan banjir pesisir dari Quang Ninh hingga Nghe An mulai Kamis (25/9/2025).
Tantangan cuaca ekstrem bagi kawasan ini belum berakhir. Badai Tropis Bualoi (Opong) juga diperkirakan akan mencapai Vietnam pada Senin, 29 September 2025, dan berpotensi menguat menjadi topan.
Pihak berwenang Vietnam mengimbau warga dan wisatawan untuk bersiap menghadapi kemungkinan badai beruntun dan kondisi perjalanan yang berbahaya. Upaya mitigasi akan dimaksimalkan dengan peringatan terhadap risiko signifikan seperti banjir bandang, tanah longsor, dan banjir perkotaan, terutama di daerah pegunungan dan dataran rendah.
Terpopuler
1
Bedah Hujjah KH Afifuddin Muhajir: Dari Kewajiban Taat AD/ART hingga Pentingnya Bukti Konkret
2
Kelompok Sultan Tunjuk M Nuh sebagai Katib Aam PBNU
3
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
4
Kelompok Sultan Gelar Rapat Harian Syuriyah-Tanfidziyah di Gedung PBNU
5
Gus Yahya Dorong Islah Demi Keutuhan Jamiyah, Serukan Warga NU Tetap Jaga Persatuan
6
Kabar Duka: Prof Ahmad Syafiq, Pengurus Lembaga Kesehatan PBNU Wafat
Terkini
Lihat Semua