Ngaji Online PCINU Taiwan, Solusi bagi PMI Mengakses Ilmu Agama di Negeri Formosa
Ahad, 12 November 2023 | 21:45 WIB
Taipei, NU Online
Gerakan ngaji online yang dilakukan oleh majelis-majelis taklim yang ada di bumi Formosa Taiwan mendapat dukungan penuh dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan.
Hal tersebut disampaikan Didik Purwanto Ketua PCINU Taiwan dalam kegiatan ramah tamah bersama KH Ali Mujib dari Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (11/11/2023) di Sekretariat setempat.
KH Ali Mujib merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba'ul Hasanah Tulungagung yang secara rutin memberikan kajian keilmuan secara online kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) Taiwan yang bergabung dalam majelis taklim dzikir dan Shalawat Nariyah sejak tahun 2012.
Didik Purwanto juga mengucapkan selamat datang kepada KH Ali Mujib dan menyampaikan apresiasi kepada para jamaah yang tetap istiqamah dalam menuntut ilmu meski sedang berada di tanah perantauan.
Didik juga mengungkapkan bahwa ada beberapa metode pengajian yang dilakukan oleh para PMI Taiwan di antaranya metode ngaji online, metode tabligh akbar dan ngaji offline metode takhasus.
"Pengajian online tak terikat ruang dan waktu, dapat dijangkau oleh seluruh jamaah paling jauh sekalipun. Saat ini jumlah majelis taklim yang on air ada sekitar 40-an di seluruh Taiwan," ujarnya.
Jamaah majelis taklim online ini menurutnya cukup banyak dan terus bertambah karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan majelis taklim konvensional. Di antaranya waktu belajar dan materi pembelajaran yang bisa disesuaikan tidak perlu menghabiskan waktu, biaya dan tenaga untuk hadir di tempat dan pembelajaran bisa diikuti oleh banyak jamaah di mana pun berada dalam satu waktu.
"Tidak hanya ceramah, biasanya majelis taklim diisi dengan yasinan, tahlil, shalawatan maupun yang lain. Baik yang on air maupun darat, selalu dalam koordinasi dengan PCINU Taiwan. Pengajian on air sangat efektif karena tidak mengganggu pekerja migran Indonesia. Mereka menggunakan headset sekiranya tidak mengganggu aktivitas mereka," ungkapnya.
Didik menambahkan bahwa banyak jamaah sembari merawat kakek atau nenek dapat melakukan aktivitas dalam komuitas on air seperti shalawatan, belajar Al-Qur’an, yasinan, tahlil, dan mengikuti kajian kitab kuning.
"Bekerja sambil mengaji. Itulah yang luar biasa dalam pekerja Migran Indonesia di Taiwan. Majelis taklim darat, baru efektif pada hari Sabtu dan Ahad. Beberapa pekerja masih ada yang harus kerja lembur di hari Sabtu, sehingga praktis hanya Ahad hari yang hampir seluruh PMI bisa libur. Kegiatan majelis taklim dan tabligh akbar diletakkan pada hari tersebut," katanya.
Menurut Didik dari berbagai kegiatan yang dilakukan akhirnya berdampak dengan meningkatnya jumlah mualaf yang saat ini sudah mencapai 189 orang.