NU Turut Membangun Mental Masyarakat Muslim di Taiwan
Selasa, 5 September 2023 | 03:00 WIB
Masyarakat Muslim di Taiwan saat mengikuti kegiatan yang diadakan PCINU Taiwan pada Agustus 2023 (Foto: Dok PCINU Taiwan)
Taipei, NU Online
Meskipun termasuk agama minoritas, kehadiran Islam di Taiwan bisa diterima dan mampu berbaur dengan penduduk Taiwan. Demikian juga Nahdlatul Ulama melalui Pengurus Cabang Istimewa (PCI) dapat aktif dan turut membangun mental masyarakat Muslim di Taiwan.
"Pada tahun 2008 menjadi tonggak bersejarah bagi Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan karena pada tahun itulah jamiyah tersebut berdiri di 'Bumi Formosa'," kata Ketua PCINU Taiwan, Didik Purwanto.
Berbicara saat seminar web bertema Harmony in Religious Moderation, Navigating and Unity in a Globalized World, Sabtu (2/9/2023), Didik mengatakan sejatinya NU bukanlah organisasi keagamaan dari Indonesia pertama yang lahir di Taiwan.
"Ada beberapa majelis taklim yang turut membidani kelahiran PCINU Taiwan. Keberadaan PCINU Taiwan tidak hanya mewarnai peta dakwah Islamiah kaum diaspora Indonesia di Taiwan, melainkan juga turut berkontribusi terhadap pembangunan mental manusia," kata Didik dalam seminar internasional yang diadakan PCINU Taiwan bekerja sama dengan Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda Sukaraja (UNUHA) Sumatera Selatan.
Menurut Didik, PCINU Taiwan tidak sekedar menjadi wadah bagi kaum diaspora Indonesia dengan berbagai perbedaan latar belakang, melainkan juga menjawab setiap permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari di tanah perantauan.
Kata Didik, dengan mengedepankan prinsip-prinsip Islam rahmatan lil alamin, PCINU Taiwan mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk pemerintah Taiwan dan kalangan non-Muslim di Taiwan. Sebagai jamiyah yang mayoritas anggotanya berlatar belakang pekerja migran, PCINU Taiwan mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi warga negara Indonesia.
"Mulai dari problematika seputar ketenagakerjaan, pembangunan sumber daya yang berkualitas, peningkatan kapasitas dan kemampuan individu berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, program pemberdayaan eks pekerja migran, hingga penyaluran zakat dan bantuan sosial kebencanaan," beber Didik.
"Bahkan pemerintah Indonesia melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipe juga memberikan kepercayaan kepada PCINU Taiwan dalam hal pemulasaraan jenazah warga Indonesia di Taiwan hingga program nikah massal," imbuhnya.
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda, Marlina mengatakan webinar tersebut adalah implementasi kerja sama FAI dengan PCINU Taiwan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
"Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk sinergi antara dunia pendidikan dan organisasi kemasyarakatan keagamaan agar bisa membangun generasi yang memiliki karakter dan mampu mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin," ungkapnya.
Sementara tujuan seminar di antaranya menjelajahi konsep moderasi beragama sebagai jalan untuk mengatasi kompleksitas keragaman sambil memupuk persatuan dalam masyarakat yang terglobalisasi. "Kami berharap ada komitmen bersama untuk mempromosikan harmoni melalui moderasi beragama," ujarnya.
Sementara itu Rektor Imam Rodin dalam sambutan pembukaannya memberikan apresiasi kepada Fakultas Agama Islam UNUHA yang telah menyelenggarakan seminar internasional tersebut.
Rektor mengatakan UNUHA juga fokus pada pendidikan ke-Aswaja-an karena berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Huda yang didirikan dan diasuh oleh KH Affandi yang saat ini mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah PWNU Provinsi Sumatera Selatan.
Visi Universitas Nurul Huda, kata Rektor, selalu menekankan pendidikan kepesantrenan yang berhaluan Ahlussunah wal Jamaah Annahdliyah. Rektor menyebutkan keberadaan NU telah terbukti kontribusinya mewujudkan Islam moderat.
"Sebagai penunjangnya, diperlukan lembaga pendidikan yang bertugas mencetak generasi masa depan. Sehingga Universitas Nurul Huda memiliki komitmen dalam pengembangan keilmuan sains dan teknologi, serta keagamaan yang menginternalisasi prinsip-prinsip moderasi beragama," ungkapnya.