Internasional

PCINU dan Banser Taiwan Gotong Royong Bersihkan Rumah Warga Terdampak Banjir di Hualien

Senin, 29 September 2025 | 16:30 WIB

PCINU dan Banser Taiwan Gotong Royong Bersihkan Rumah Warga Terdampak Banjir di Hualien

Gotong royong Banser Taiwan bantu bersihkan rumah warga terdampak banjir di Hualien. (Foto: dok. PCINU Taiwan)

Jakarta, NU Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Ranting Hualien bersama Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menggelar aksi kemanusiaan membantu warga terdampak banjir di Hualien, Taiwan.


Relawan NU bergotong royong membersihkan rumah-rumah warga dari lumpur tebal yang ditinggalkan banjir akibat Siklon Tropis Bualoi dan Angin Topan Ragasa.


Kegiatan bertajuk Relawan Peduli Banjir Hualien itu dilaksanakan pada Ahad (28/9/2025), beberapa hari setelah wilayah Hualien dilanda banjir besar sejak Selasa (23/9/2025) hingga Jumat (26/9/2025).


Banjir menyebabkan kerusakan rumah, perabotan, serta meninggalkan kondisi lingkungan yang membutuhkan penanganan serius.


“Para relawan bergotong royong membersihkan rumah-rumah yang tergenang lumpur, mengangkat perabotan yang rusak, serta memperbaiki lingkungan sekitar,” ujar Ketua PCINU Taiwan Muhammad Ghofur dalam keterangan yang diterima NU Online pada Senin (29/9/2025).
 

Ia menambahkan, kehadiran relawan NU di tengah masyarakat terdampak tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga menghadirkan semangat solidaritas dan dukungan moral yang sangat dibutuhkan warga dalam masa pemulihan pascabanjir.


Menurutnya, aksi kemanusiaan tersebut menjadi cerminan komitmen warga NU di Taiwan untuk selalu hadir dalam pelayanan sosial, sekaligus menjaga semangat gotong royong meski jauh dari tanah air.


“Kontribusi yang diberikan juga menjadi bukti nyata bahwa kehadiran komunitas Indonesia mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal,” ucapnya.


Ghofur mengapresiasi dedikasi dan kerja sama yang ditunjukkan PCINU Taiwan Ranting Hualien bersama Banser.


“Peran serta mereka dinilai tidak hanya meringankan beban masyarakat terdampak, tetapi juga mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui aksi nyata di lapangan,” ujarnya.

Ia menegaskan, kegiatan ini sekaligus mempertegas pentingnya solidaritas lintas bangsa dan agama dalam menghadapi bencana.


“Apa yang dilakukan relawan NU di Hualien menjadi contoh bahwa nilai kemanusiaan, kepedulian, dan persaudaraan dapat melampaui batas negara, serta menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk mengedepankan semangat kebersamaan dalam membantu sesama,” ungkap Ghofur.


Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Angin Topan Ragasa di Taiwan mengakibatkan 15 korban jiwa, 101 orang mengalami luka-luka, dan beberapa lainnya dinyatakan hilang.


“Untuk Warga Negara Indonesia (WNI) belum ada laporan korban jiwa maupun luka serius,” jelasnya.


Ghofur mengimbau seluruh WNI di Taiwan agar senantiasa mengikuti informasi resmi dari pemerintah Taiwan dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan.


“Jangan bepergian jika tidak mendesak, siapkan kebutuhan darurat di rumah, dan tetap saling menjaga serta memberi kabar kepada keluarga di Indonesia. Yang paling penting, jangan panik dan tetap tawakal kepada Allah,” pungkasnya.