PCINU UK Bakal Minta Klarifikasi soal Kunjungan Nahdliyin ke Israel
Rabu, 17 Juli 2024 | 22:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCINU UK) mengeluarkan pernyataan resmi terkait kunjungan lima warga Nahdlatul Ulama ke Israel yang menyita perhatian publik. Pasalnya, terdapat mantan Sekretaris PCINU UK dari lima orang tersebut.
"Kami PCINU UK menyayangkan dan menyesalkan kunjungan tersebut, baik dengan mengatasnamakan jamaah, pengurus Nahdlatul Ulama atau pun tidak keduanya," demikian pernyataan PCINU UK, dikutip NU Online pada Rabu (18/7/2024) dari instagram PCINU UK.
Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh Rais PCINU UK H Firra Roman Cahaya, Katib PCINU UK HM. Ali Mubarok, Ketua PCINU UK Rosyid Jazuli, dan Sekretaris PCINU UK Abdul Syakir.
PCINU UK akan menggelar rembug tabayun dengan pihak-pihak terkait untuk meminta penjelasan dan klarifikasi atas aktivitas kunjungan tersebut.
"Mengingat kunjungan tersebut berdampak secara langsung terhadap citra PCINU UK, sanksi organisasi akan dijatuhkan kepada pihak terkait jika ditemukan pelanggaran," jelasnya.
PCINU UK menyatakan pertemuan rombongan tersebut dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual yang tidak memiliki keterkaitan apapun dengan PCINU UK.
Pertemuan tersebut tidak mencerminkan semangat segenap pengurus PCINU UK dan warga NU UK yang bersama-sama dengan komunitas muslim lain di UK turut aktif dalam pembebasan Palestina.
PCINU UK menyebut publikasi di media sosial oleh pihak-pihak terkait atas kunjungan tersebut mencerminkan sikap antipati terhadap arah diplomasi Indonesia yang sejak kemerdekaan mengadvokasi kemerdekaan Palestina.
Kunjungan tersebut, kata PCINU UK, sama sekali tidak mewakili puluhan juta jamaah NU yang tetap teguh dalam komitmen mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
"Hal ini cenderung sangat menyakiti perasaan umat muslim di Indonesia, di UK, maupun di dunia, khususnya warga Nahdliyin yang selama ini rutin memberikan dukungan doa, moral, dan material untuk warga Palestina," tulis PCINU UK
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyampaikan permintaan maaf terkait 5 orang nahdliyin bertemu presiden Israel Isaac Herzog dan menyebarluaskannya di media sosial.
"Saya sebagai Ketua Umum PBNU, saya mohon maaf atas kesalahan yang diperbuat oleh teman-teman NU ini dan ya saya juga memohon maaf untuk mereka kepada masyarakat luas, mudah-mudahan bersedia memaafkan dan mudah-mudahan tidak berulang kembali," kata Gus Yahya saat konferensi pers di lantai 1 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Selasa (16/7/2024).
Gus Yahya menegaskan kebijakan PBNU terkait hubungan kerja sama kelembagaan, baik di lingkup domestik maupun internasional harus melalui prosedur PBNU.
"Kebijakan PBNU mengenai engagement, hubungan kerja sama, dan sebagainya adalah bahwa hubungan kerja sama kelembagaan baik di lingkup domestik pada level nasional atau lebih lagi engagement internasional harus melalui PBNU," ujar Gus Yahya.