Perdana Menteri Albania Berencana Dirikan Negara Tarekat Bektash di Ibu Kotanya
Selasa, 24 September 2024 | 16:00 WIB
Kompleks di Tirana, ibu kota Albania, yang akan menjadi Negara Berdaulat Ordo Bektashi. (Foto: Hilary Swift/The New York Times)
Jakarta, NU Online
Perdana Menteri Albania Edi Rama menyampaikan bahwa pihaknya berencana mendirikan Negara Berdaulat Tarekat Bektash di ibukotanya, Tirana. Pendirian negara ini dilakukan sebagai langkah Albania dalam mempromosikan toleran versi Islam yang dibanggakannya itu.
“Kami harus menjaga harta ini, yakni toleransi agama dan tidak boleh kita anggap remeh,” katanya sebagaimana dilansir New York Times, pada Sabtu (21/9/2024)
Rama mengungkapkan bahwa negara kecil Islam itu diciptakan guna mengirimkan pesan untuk tidak memberikan stigma terhadap Islam.
“Jangan biarkan stigma terhadap Muslim mendefinisikan siapa Muslim sebenarnya,” kata Rama.
Menurutnya, negara ini diciptakan seperti daerah dengan gaya Vatikan untuk komunitas penganut Tarekat Bektash. Luas teritori yang direncanakan untuk negara baru ini hanyalah seperempat dari wilayah Vatikan yang saat ini merupakan negara terkecil di dunia. Negara ini akan berlokasi di bagian timur Kota Tirana, ibu kota Albania.
Baca Juga
Kebangkitan Islam di Albania
Rama mengatakan bahwa tim yang beranggotakan para ahli legal, termasuk pengacara internasional, sedang membuat naskah legislasi yang mendefinisikan status negara kedaulatan negara baru tersebut dalam Albania. Hal itu membutuhkan rekomendasi parlemen dan kontrol oleh pemerintahan Partai Sosialis yang dipimpin Rama.
Berbicara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ia menyampaikan bahwa Albania, sebuah negara Balkan bagian barat, melindungi pengungsi Yahudi dari Nazi dalam Perang Dunia II.
Albania juga memberikan perlindungan bagi orang Afghanistan setelah Taliban berkuasa tiga tahun lalu. Hal ini sebagaimana dilansir Euro News.
Baca Juga
Albania Rayakan 600 Tahun Ramadhan
Pemimpin Bektash Albania Edmond Brahimaj menyatakan bahwa rencana pendirian negara tersebut sebagai keajaiban. Ia juga menyampaikan harapan bahwa Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya akan mengakui kedaulatan negaranya jika Parlemen mendukung rencana perdana menteri tersebut.
“Kami berhak mendapatkan sebuah negara,” kata pria yang akrab disapa Baba Mondi itu.
“Kami adalah satu-satunya di dunia yang mengatakan kebenaran tentang Islam dan tidak mencampuradukkannya dengan politik,” lanjutnya.
Sementara itu, Anadolu Agency melansir bahwa penganut tarekat Bektash di Albania saat ini berjumlah 115 ribu dari 2,4 juta penduduknya.