Peringati 75 Tahun Peristiwa Nakba, Ribuan Massa Padati London
Senin, 15 Mei 2023 | 17:00 WIB
Ribuan pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan London untuk memperingati 75 tahun Nakba, Sabtu (13/5/2023). (Foto: Anadolu Agency)
Jakarta, NU Online
Ribuan orang memadati jalan di London untuk memperingati 75 tahun Nakba atau tragedi malapetaka yang mengacu pada pengusiran paksa massal orang-orang Palestina oleh milisi Zionis untuk memberi jalan bagi pembentukan negara Israel pada tahun 1948.
Demonstrasi yang dinamai "Nakba 75–End Apartheid, End the Occupation" itu, berkumpul di jantung kota London sebelum para peserta berjalan ke Downing Street, di mana kantor Perdana Menteri Inggris berada, Sabtu (13/5/2023).
“Nakba bukan hanya acara tunggal, hari ini kita masih hidup dalam efek Nakba," Kata Leanne Mohammed, seorang aktivis Palestina Inggris, dikutip dari Middle East Eye, Senin (15/5/2023).
"Tujuh puluh lima tahun yang lalu keluarga saya diusir dari rumah mereka di Haifa, Palestina, oleh milisi Zionis. Mereka berakhir sebagai pengungsi di Lebanon. Tiga perempat abad kemudian mereka masih tinggal di kamp pengungsi yang sama," imbuhnya.
Aksi tersebut diorganisir oleh Forum Palestina di Inggris, Friends of Al-Aqsa, Kampanye Solidaritas Palestina (PSC) dan Asosiasi Muslim Inggris.
"Kami menandai Nakba bukan hanya sebagai peristiwa sejarah tetapi sebagai proses penindasan yang berkelanjutan yang diberlakukan selama 75 tahun terakhir melalui kolonisasi tanah yang sedang berlangsung, penegakan apartheid dan pendudukan militer," kata PSC.
Hadir dalam aksi tersebut mantan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, yang telah menjadi juru kampanye seumur hidup melawan pendudukan Israel di Palestina.
“Hari ini kami berbaris melalui London untuk menandai peringatan 75 tahun Nakba dan berbicara menentang perampasan rakyat Palestina yang sedang berlangsung. Akhiri pendudukan. Bebaskan Palestina," kata Corbyn.
Seperti diketahui, tanggal 15 Mei diperingati warga Palestina di seluruh dunia sebagai Hari Nakba. Nakba merupakan sebutan terhadap peristiwa eksodus masal di Palesina.
Pada periode 1947 dan 1949, pasukan Zionis merebut lebih dari 78 persen wilayah Palestina dan mengusir setidaknya ratusan ribu warga Palestina dari tanah dan rumah mereka.
Lebih dari 80 persen populasi Palestina diusir dari tanah air mereka pada tahun 1948 setelah pasukan Zionis membunuh setidaknya 13.000 orang dan menghancurkan lebih dari 500 desa.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi