Peringati Maulid Nabi Muhammad, PCINU India Gelar Seminar Internasional
Ahad, 24 September 2023 | 11:00 WIB
Kiri-kanan: Mustasyar PCINU India KH Yumni Hilal, Ajemer Sharif Syed Salman Chisty, Wasekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid. (Foto: Istimewa)
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) India menggelar seminar internasional dengan tema Emulating Prophet Muhammad and Advancing the Civilization of Islam and the World sebagai bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
Seminar internasional yang digelar secara virtual melalui zoom meeting pada Sabtu (22/9/2023) tersebut dihadiri lebih dari 120 partisipan baik dari dalam negeri maupun mancanegera.
Terdapat tiga pembicara yang dijadwalkan hadir dalam seminar, meliputi Syed Salman Chishty, Ketua Chishty Foundation Dargah Khwaja Saheb, Ajmer Sharif, India; Prof Nadirsyah Hosen, Dosen Senior Monash University Australia; dan Prof Ismail Fajri Alatas, Antropolog dan sejarawan New York University.
Namun, karena terkendala masalah kesehatan dan lain-lain, dua narasumber yakni Prof Nadir dan Prof Ismail Fajri berhalang hadir untuk mengisi seminar.
Rangkaian acara seminar internasional dibuka dengan pembacaan shalawat oleh seluruh partisipan. Dilanjutkan dengan pelantikan kepengurusan PCINU India masa percobaan masa khidmat 2023-2024 oleh Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imron Rosyadi Hamid. Kemudian, dilanjut seminar internasional yang dimoderatori oleh Dosen Senior UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, KH Mujab Mashudi.
Pada kesempatan tersebut, Syed Salman Chishty mengungkapkan, umat Muslim di berbagai belahan dunia tengah bersuka cita menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad saw, termasuk di India. Salahnya satunya di Ajmer Sharif Dargah.
Syed Salam mengatakan, saban tahun pihaknya menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad saw dengan cara yang unik. Mulai dari pameran seni dan tak lupa pembacaan shalawat nabi.
“Kami merayakan di Ajmer Sharif setiap tahun dengan cara yang unik. Kami melakukan pameran seni Islam, kaligrafi, dan dari berbagai daerah di India. Kami memiliki anak-anak yang berpartisipasi dalam shalawat. Jadi, inilah cara kami merayakannya,” ungkap Syed Salman.
Lebih dari itu, Syed Salman mengatakan bahwa momentum Maulid Nabi hendaknya dijadikan untuk merenungkan ajaran-ajaran luhur Nabi Muhammad saw yang disampaikan kepada umat manusia. Salah satunya yang penting ditekankan adalah sikap saling menghormati.
Peringatan Maulid Nabi, sambung dia, menjadi sarana meningkatkan rasa persatuan dengan mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain seperti yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw.
“Kita telah melihat betapa nilai-nilai penghormatan antarmanusia terhadap sesamanya semakin merosot dan sudah saatnya kita harus menata ulang dengan mengamalkan prinsip dan ajaran Nabi, yakni saling menghormati seluruh umat manusia,” kata dia.
Selain itu, ia juga menjelaskan Maulid Nabi juga mengingatkan manusia akan kepentingan bersabar dalam menjalani segala ujian dalam hidup. Nabi Muhammad saw adalah contoh nyata kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.
“Tidak peduli bagaimana hari kita berlalu, baik, buruk, bahagia, atau sedih di ujung hari, tetaplah bersabar. Innallaha ma’ashshabirin,” terangnya.