Rabi Yahudi Dovid Weiss Kritik Klaim Israel sebagai Negara Yahudi
Kamis, 2 November 2023 | 09:00 WIB
Pemimpin spiritual Yahudi Rabi Yisroel Dovid Weiss. Di dada sebelah kiri, dia menyematkan bendera Palestina yang bertuliskan, Yahudi bukan Zionis (a jew not zionist). (Foto: video Reuters via instagram detikcom)
Jakarta, NU Online
Pemimpin spiritual Yahudi Rabi Yisroel Dovid Weiss mengeluarkan pernyataan mengenai konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Dalam pernyataannya, Rabi Weiss menyoroti peran Zionisme dalam konflik tersebut dan menyatakan bahwa upaya Zionisme untuk menggambarkan Israel sebagai negara Yahudi telah menciptakan ketegangan yang mendalam.
Menurut Rabi Weiss, Zionisme adalah sebuah ideologi yang mencoba untuk mewakili agama Yahudi dan berbicara atas nama Tuhan yang diyakini oleh banyak orang Yahudi di seluruh dunia.
Namun, dia menyatakan bahwa penggunaan ideologi ini telah menyebabkan pertumpahan darah yang melibatkan warga Palestina dan orang Yahudi. Rabi Weiss menggambarkan ini sebagai pengkhianatan terhadap Tuhan yang harus dihentikan.
“Zionisme adalah ideologi negara Israel, yang mencoba menampilkan dirinya sebagai negara Yahudi. Mereka mengklaim bahwa mereka mewakili agama Yahudi,” terang dia dalam video yang dirilis Reuters dalam instagram detikcom, Rabu (1/11/2023).
“Mereka mengklaim bahwa mereka berbicara atas nama Tuhan. Mereka mengklaim bahwa mereka adalah suara orang-orang Yahudi di seluruh dunia yang memiliki keterikatan dengan Tuhan atau Taurat,” sambung pria yang juga Juru Bicara Neturei Karta itu.
Dalam upayanya untuk mengentaskan konflik, Rabi Weiss berdoa kepada Tuhan sebagai tindakan kepatuhan kepada keyakinan agama Yahudi. Ia berharap bahwa Tuhan akan membantu mengakhiri kebencian dan antisemitisme yang berakar dari konflik ini dan bahwa perdamaian akan datang untuk Palestina.
“Dan kita berdoa kepada Tuhan setiap hari sebagai Yahudi yang taat agar tuhan segera dapat membubarkan dan mengentaskan pengkhianatan terhadap Tuhan yang mengakibatkan begitu banyak pertumpahan darah dari Palestina dan Yahudi,” papar dia.
“Antisemitisme ini yang datang dari negara zionis Israel menyebabkan kebencian antisemitisme dan kita berdoa kepada Tuhan agar ini segera berhenti dan bebaskan Palestina agar dunia kembali taat kepada Tuhan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, eskalasi konflik Israel dan Palestina yang kian memburuk setelah Israel telah melakukan pengeboman di Gaza ketika kelompok Hamas melintasi perbatasan sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sedikitnya, 8.306 warga Palestina telah meninggal dunia di Gaza dan 1.400 warga Israel meninggal dunia.
"Salurkan bantuan Anda untuk Palestina melalui NU CARE-LAZISNU. Klik di sini."