Sambut Hari Santri, PCINU Taiwan Gelar Kompetisi Sepak Bola Santriversary Cup 2024
Senin, 14 Oktober 2024 | 13:30 WIB
Jakarta, NU Online
Dalam rangka menyambut Peringatan Hari Santri 2024, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Ranting Kaohsiung, menggelar kompetisi sepak bola bertajuk Santriversary Cup 2024.
Acara yang diselenggarakan pada Ahad, (13/10/2024) ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Harlah PCINU Kaohsiung sekaligus Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2024.
Rais Syuriah PCINU Taiwan Ranting Kaohsiung Imam Bukhori menyampaikan bahwa kompetisi sepak bola ini diadakan untuk mempererat silaturahmi serta mengenalkan nilai-nilai keislaman yang diusung oleh NU.
"Kompetisi ini adalah yang pertama kalinya diadakan dan akan menjadi agenda tahunan. Acara ini diadakan agar kegiatan PCINU tidak hanya sebatas pengajian, tetapi juga menjangkau pecinta olahraga, terutama sepak bola, yang memang banyak di antara jamaah,” kata Bukhori kepada NU Online, Senin (14/10/2024).
Menurut Bukhori, Santriversary Cup 2024 juga dilatarbelakangi oleh kerinduan terhadap ajang kompetisi sepak bola di pesantren yang biasanya diadakan saat Hari Santri di Indonesia.
"Tujuan kami sederhana, untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah dan mengingat jasa para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," tambahnya.
Kompetisi ini dilaksanakan dalam dua babak, dengan penyisihan yang sudah diadakan pada Ahad, 6 Oktober 2024 dan final pada Ahad, 13 Oktober 2024.
Di babak semi final, Renwu FC berhadapan dengan Banyumas FC dengan skor 1-1. Banyumas FC akhirnya menang melalui adu penalti. Di semi final lainnya, Lampung Siger FC menang tipis 2-1 atas Gabim FC.
Pertandingan final mempertemukan Banyumas FC vs Lampung Siger FC, dan Banyumas FC berhasil keluar sebagai juara setelah menang 2-1. Trofi pemenang diserahkan langsung oleh Ketua PCINU Taiwan Ranting Kaohsiung Dadang Irfan Saleh.
Ketua panitia Santriversary Cup 2024 Uwais Al Qorni berharap, kompetisi ini bisa menjadi sarana untuk membangun persatuan dan kerukunan di antara para peserta, terutama di kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pelajar di Taiwan.
"Santri bukan hanya mereka yang sehari-hari mengaji, tetapi siapa saja yang memiliki jiwa santri, mencintai kiai, dan menghormati nilai-nilai agama," tuturnya.