Jakarta, NU Online

Beberapa negara telah mengeluarkan izin penggunaan darurat terkait vaksin Covid-19 setelah menerima jutaan dosis vaksin untuk mencegah Covid-19. Apalagi diketahui, sejumlah vaksin seperti buatan Pfizer/BioNTech dan Moderna telah mengumumkan efektivitas mereka hingga 95 persen.

Bahkan, demi memuluskan program vaksinasi agar segera tercipta herd immunity atau kekebalan komunitas, sejumlah negara akan menggratiskan vaksin Covid-19 untuk warganya.

Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong pemerintah RI untuk menggratiskan vaksin untuk masyarakat jika memungkinkan.

 

"Namun, jika tidak memungkinkan bisa dilakukan pola 70-30 persen. 70 persen disubsidi pemerintah, 30 persen lagi tidak, " ujar dr Syahrizal Syarif, Ketua PBNU bidang kesehatan, Selasa (15/12) lalu.

Namun, sejurus kemudian, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan menggratiskan vaksin Covid-19 untuk masyarakat.

Pemerintah siap menanggung semua pembiayaan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat. Atas keputusan ini pula pemerintah tidak ingin ada masyarakat yang tidak ikut melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.

 

“Hari ini saya ingin menyampaikan perkembangan vaksin Covid-19. Jadi setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis,” tutur Jokowi, Rabu (16/12) lalu.

Selain Indonesia, berikut sejumlah negara yang menggratiskan vaksin Covid-19.

1. Bahrain

2. Arab Saudi

3. Mesir

4. Maroko

5. Jepang

6. Prancis

7. Portugal

8. Belgia

9. Inggris

10. Norwegia

11. Amerika Serikat

12. Kanada

Saat ini gelombang vaksinasi Covid-19 sudah dimulai. Hal itu menyusul disahkannya vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech di berbagai negara. Sebagai contoh, Inggris sudah memulai vaksinasinya pada pekan lalu, menjadi yang pertama di dunia melakukan vaksinasi Covid-19.

Walau gelombang vaksinasi sudah dimulai, tidak semua negara sudah menetapkan mekanismenya. Ada yang masih berdebat soal siapa yang patut diprioritaskan, ada juga yang masih menimbang apakah vaksinnya akan gratis atau tidak.

Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muchlishon