Internasional

Setahun Genosida di Gaza, Israel Bunuh 174 Jurnalis Palestina

Sabtu, 5 Oktober 2024 | 12:00 WIB

Setahun Genosida di Gaza, Israel Bunuh 174 Jurnalis Palestina

Jurnalis yang meliput peristiwa genosida di Palestina. (Foto: WAFA)

Jakarta, NU Online
 
Setahun setelah serangan militer Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, Gaza masih dilanda krisis kemanusiaan. Lebih dari 42 ribu warga Palestina tewas akibat serangan yang terus-menerus. Dari total puluhan ribu korban jiwa, lebih dari 170 jurnalis dilaporkan telah terbunuh.
 

Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas mencapai 42.411, dengan 41.689 di antaranya berasal dari Jalur Gaza dan 722 lainnya di Tepi Barat. Sedikitnya, 174 jurnalis telah menjadi korban serangan yang dilakukan sejak konflik pecah.
 

Data dari International Federation of Journalists (IFJ) mencatat bahwa sejumlah infrastruktur media dilaporkan rusak. Sebanyak 21 stasiun radio lokal, 15 kantor berita, 15 stasiun televisi, 6 surat kabar, 3 menara penyiaran, serta 8 media cetak dan 13 lembaga media hancur oleh serangan tersebut. Dengan kehancuran yang masif, ruang redaksi di Gaza praktis hilang.
 

“Selama setahun terakhir, hanya wartawan lokal yang dapat melaporkan kondisi di Gaza karena pemerintah Israel tidak mengizinkan kehadiran media asing dan melancarkan serangan yang menargetkan para wartawan," ungkap laporan IFJ, dikutip (4/10/2024).
 

Pusat Solidaritas Media IFJ-PJS yang didirikan di Khan Yunis, Gaza Selatan, menjadi satu-satunya tempat perlindungan bagi para jurnalis yang tersisa. Para wartawan berkumpul di sana untuk menyusun berita, mengisi daya perangkat elektronik, dan berdiskusi tentang siaran TV berikutnya di tengah keterbatasan infrastruktur. Pusat ini didirikan dengan bantuan dari serikat pekerja internasional, termasuk Unifor dari Kanada dan Serikat Jurnalis Norwegia.
 

Direktur Departemen Internasional Unifor Navjeet Sidhu, mengungkapkan, "Kami merasa perlu memberikan dukungan kepada jurnalis Gaza, yang menghadapi risiko kematian setiap hari di tengah perang ini."
 

Pusat ini telah menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 500 pekerja media, termasuk jurnalis perempuan Nahil Al-Azbaki, yang menekankan pentingnya fasilitas ini.
 

Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan. Bantuan dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau melalui tautan ini.