Momentum Ramadhan betul-betul dimanfaatkan oleh Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa, Al-Ikhlash Amsterdam Belanda. Berbagai program-program bertabur kebaikan pun dijalankan, seakan tidak mau kehilangan sedikit pun keberkahan yang telah Allah berikan setiap Ramadhan datang.
Selain Shalat Tarawih, kegiatan-kegiatan keagamaan sebagai pemupuk iman banyak
diselenggarakan. Untuk kajian remaja setiap Sabtu dan Ahad pagi pukul 07.00-09.00 ada program tahfidz dan tahsin yang dipimpin langsung oleh Ustadz
Muharrom, imam rawatib di Masjid Al-Ikhlash Amsterdam.
Berbagi sedekah pun dilakukan setiap hari dengan menggelar takjil gratis dan sahur bagi jamaah yang sekaligus itikaf di dalam masjid. Makanan berbagai menu tumpah ruah melimpah di saat menjelang berbuka puasa. Para donatur berdatangan dengan termos dan baskomnya untuk diserahkan kepada panitia Ramadhan yang mengatur bagian logistik.
"Mereka
rata-rata adalah pengusaha restauran Indonesia yang sukses membuka warung
makan di Belanda," ungkapu Muthia Opang Kamal, pengurus PPME Al-Ikhlash, divisi Logistik dan Konsumsi.
Pada hari Jumat, 10 Mei 2019, salah satu hari di mana berdatangan banyak jamaah ke masjid karena menjelang akhir pekan. Besokna, Sabtu dan Ahad adalah hari libur kerja. Kesempatan ini digunakan oleh mereka untuk itikaf di masjid, ikut pengajian, dan Shalat Tarawih berjamaah sampai pukul 00.15 waktu Amsterdam. Pada pukul 02.00 menjelang sahur dilakukan Shalat Tasbih berjamaah. Saya kebetulan ditugaskan sebagai imam Shalat Tasbih tersebut.
Shalat Tasbih adalah shalat sunah yang
dilakukan dengan memperbanyak bacaan tasbih. Kalimat tasbih yang dibaca adalah
"Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar"
sebanyak 300 kali. Dibagi menjadi dua kali salam. Dua rakaat salam, dua rakaat
salam. Jadi totalnya empat rakaat. Setiap rakaat membaca tasbih 75 kali.
Di saat berdiri setelah takbiratul ihram dan membaca Surt Al-Fatihah juga surat pendek, dilanjutkan membaca tasbih 15 kali. Setelah itu rukuk. Setelah membaca bacaan rukuk dilanjut membaca tasbih sepuluh kali. Setelah itu itidal. Setelah membaca doa itidal dilanjut dengan membaca tasbih sepuluh kali. Setelah itu sujud. Setelah membaca doa sujud dilanjut dengan membaca tasbih sepuluh kali.
Setelah itu duduk iftirasy atau duduk di antara dua sujud.
Setelah membaca doa iftirasy lanjut membaca tasbih sepuluh kali. Setelah itu sujud.
Setelah membaca doa sujud dilanjut membaca tasbih sepuluh kali. Setelah itu duduk
sebentar sebelum naik berdiri rakaat kedua dan membaca tasbih sepuluh kali.
Pada rakaat kedua sama membaca tasbihnya
seperti di atas. Begitu duduk tawarruk atau duduk tahiyat akhir, dan telah
membaca doa tawarruk sampai kalimat "innaka hamiidummajiid", dilanjut membaca
tasbih sepuluh kali sebelum salam. Setelah itu salam. Selesai. Bangun kembali untuk
rakaat ketiga dengan takbiratul ihram dan melakukan gerakan-gerakan serta
bacaan-bacaan seperti disebutkan di atas. Inilah tatacara melakukan Shalat Tasbih.
Shalat Tasbih ini dilakukan rutin dalam rangkaian program Ramadhan PPME Al-Ikhlash Amsterdam setiap tahunnya. Itu dilakukan dalam rangka menambah semangat beribadah di bulan suci dan mempererat tali persaudaraan sesama Muslim dan sesama diaspora Indonesia di perantauan.
Jauh dari kampung halaman bukan berarti tidak punya teman. Hidup di perantauan bukan berarti harus hidup serba sendirian. Dengan program Ramadhan ini, semua diaspora Indonesia menjadi banyak teman dan bertambah ikatan persaudaraan.
H Khumaini Rosadi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang, Dai Tidim Jatman, Dai Ambasador Cordofa, Dosen STIT Syam Bontang, Guru PAI SMA YPK Bontang, Muballigh LDNU Bontang, Imam Masjid Agung Al-Hijrah Kota Bontang, tengah bertugas dakwah Ramadhan di Belanda.